BMKG Identifikasi Sesar Baru Penyebab Gempa Bumi di Sumedang
Tangkapan layar paparan materi Kepala BMKG Dwikorita Karnawati perihal analisis sesar pemicu gempa bumi di Sumedang, Jawa Barat, pada 31 Desember 2023 dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (8/1).
Foto: ANTARA/ Zubi MahrofiJAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengidentifikasi sesar baru yang menjadi penyebab gempa bumi di Sumedang, Jawa Barat, pada 31 Desember 2023.
"Memperhatikan sebaran gempa bumi susulan, tatanan tektonik, dan analisis mekanisme sumbernya, gempa bumi tersebut disebabkan oleh sesar aktif yang melewati Kota Sumedang yang semula belum terpetakan sesuai analisis data seismisitas BMKG, maka disebut Sesar Sumedang," kata Kepala BMKGDwikorita Karnawati dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Dwikoritamenyampaikan bahwaBMKG telah melakukan survei seismisitas, survei makroseismik, survei mikrozonasi, survei deformasi, pemotretan udara dengan lidar, evaluasi morfotektonik, dan survei struktur sesar bawah permukaan untuk memetakan penyebab utama gempa bumi.
"Survei-survei tersebut dilakukan untuk memetakan aktivitas dan sebaran gempa bumi serta mengetahui secara detail penyebab utama terjadinya gempa bumi tersebut, termasuk mengidentifikasi dan memvalidasi jalur sesar," katanya.
Ia menyampaikan bahwa wilayah Kabupaten Sumedang merupakan wilayah yang rawan mengalami gempa bumi dengan sumber gempa dari zona tumbukan Lempeng Indo-Australia dan Eurasia di Samudra Hindia.
Selain itu, ia melanjutkan,ada sesar aktif di daratan yang sudah terpetakan seperti Sesar Cimandiri, Sesar Cugenang, Sesar Lembang, Sesar Cipamingkis, Sesar Garsela, Sesar Baribis, Sesar Cicalengka, Sesar Cileunyi-Tanjungsari, Sesar Tomo, dan Sesar Cipelesserta beberapa sesar aktif yang belum terpetakan yang dapat memicu gempa bumi di wilayah tersebut.
Berdasarkan Katalog Gempa Bumi Merusak BMKG dari 2020, kataDwikorita, wilayah Sumedang pada 14 Agustus 1955 mengalami gempa bumi yang menyebabkan kerusakan banyak bangunan dan pada 19 Desember 1972 menghadapi gempa bumi dengan magnitudo 4,5 yang mengakibatkan kerusakan bangunan dan longsoran.
"Gempa yang terjadi pada 31 Desember 2023 lalu tidak hanya dirasakan di Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bandung saja, namun juga dirasakan hingga Kota Bandung, Kabupaten Sumedang, hingga Kabupaten Garut," katanya.
Sebagai bagian dari upaya mitigasi, BMKG bersama dengan Pemerintah Kabupaten Sumedang, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kantor Pencarian dan Pertolongan, dan Kementerian Sosial bersinergi untuk meningkatkan literasi masyarakat mengenai kegempaan, termasuk soal langkah-langkah mitigasi dan penyelamatan diri yang harus dijalankan sebelum, pada saat, dan sesudah terjadi gempa bumi.
Dwikoritamengatakan bahwa BMKG telah menyampaikan beberapa rekomendasi upaya mitigasi kepada pemerintah daerah dan instansi terkait.
Rekomendasi yang dimaksud di antaranya tertuang dalam evaluasi rencana tata ruang dan wilayah Kabupaten Sumedang dengan mempertimbangkan peta zona bahaya gempa bumi serta pelamparan sesar aktif (Sesar Sumedang).
Selain itu, BMKG menyampaikan hasilevaluasi dan penerapan aturan standar bangunan tahan gempa berdasarkan peta mikro-zonasi berbasisPeak Ground Acceleration(PGA) serta rekomendasi program edukasi dan sosialisasi kebencanaan yang berkesinambungan.
BMKG juga menyampaikan pentingnya menjaga masyarakat agar tidak mudah terpengaruh isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Ant
Berita Trending
- 1 Pemerintah Siapkan Pendanaan Rp20 Triliun untuk UMKM-Pekerja Migran
- 2 Kabar Gembira untuk Warga Jakarta, Sambung Air PAM Baru Kini Gratis
- 3 Usut Tuntas, Kejati DKI Berhasil Selamatkan Uang Negara Rp317 Miliar pada 2024
- 4 Pemkot Surabaya Mengajak UMKM Terlibat dalam Program MBG
- 5 Seekor gajah di Taman Nasional Tesso Nilo Riau mati
Berita Terkini
- Restoran Sushi Ini Rogoh $1,3 Juta untuk Tuna Seukuran Sepeda Motor
- Kementerian PU Akan Terapkan Irigasi Padi Hemat Air di Seluruh Indonesia
- Targetkan Swasembada Garam pada 2027, Ini Strategi yang Disiapkan KKP
- Sebanyak 34 Pemain Dipanggil Pelatih Indra Sjafri untuk TC di Jakarta Jelang Piala Asia U-20
- Guna Cek Perizinan Lokasi Wisata, Pemkot Bandarlampung Bentuk Tim