Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Bisnis Antariksa ‘Booming’, Akankah Wisata Luar Angkasa Semakin Murah?

Foto : The Conversation/Ignatiev/E+ via Getty Images

Kegiatan berjalan di luar angkasa termasuk salah satu aktivitas paling berbahaya bagi manusia.

A   A   A   Pengaturan Font

Dengan segala risikonya, perjalanan ruang angkasa ini pastinya juga memiliki manfaat. Karena Polaris Dawn akan melakukan perjalanan lebih tinggi dari misi sebelumnya, misi ini akan memungkinkan kru melakukan penelitian di lingkungan dengan radiasi tinggi. Mereka bakal mendalami efek penerbangan antariksa pada tubuh manusia dan mengevaluasi bagaimana pelancong antariksa di masa depan dapat mendiagnosis dan merawat diri mereka sendiri.

Selain itu, kru akan dapat merasakan langsung "overview effect" -perasaan kagum luar biasa yang dilaporkan banyak astronot saat melihat keindahan Bumi dari luar angkasa.

Booming bisnis antariksa

Bisnis Antariksa nampaknya kini tengah booming. SpaceX menghasilkan uang dengan meluncurkan satelit Starlink dan mengangkut pasokan serta manusia ke Stasiun Luar Angkasa Internasional, dengan perkiraan pendapatan sebesar $15 miliar (Rp231 triliun) per tahun ini. Blue Origin cuan hasil menjual mesin roket dan memiliki kontrak dengan NASA.

Meski wisata luar angkasa belum tersedia bagi umum, kedua perusahaan ini telah menjual tiket perjalanan ke luar angkasa kepada orang-orang superkaya. Virgin Galactic menawarkan paket penerbangan suborbital seharga US$450.000 (Rp6,93 miliar), sementara penerbangan orbital dipatok seharga US$55 juta (Rp847 miliar). Penerbangan orbital mencapai kecepatan yang cukup tinggi untuk tetap berada di orbit mengelilingi bumi. Sementara penerbangan suborbital membawa penumpang keluar dari atmosfer bumi selama beberapa menit. Setelah itu kembali ke bumi beberapa menit kemudian tanpa berkeliling.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top