Bisku Neo BPPT, Solusi Pangan Bergizi Saat Bencana

JAKARTA - Bisku neo merupakan salah satu produk inovasi pangan darurat bencana dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). BPPT kerap menyalurkan bisku neo ke daerah terdampak bencana termasuk bagi korban banjir DKI Jakarta dan sekitarnya pada Sabtu (20/2).

"Bantuan yang disalurkan kali ini berjumlah 3.240 pcs," kata Kepala BPPT, Hammam Riza, di Jakarta, Minggu (21/2).

Bisku neo terbuat dari bahan baku lokal berupa tepung ubi kayu, ubi jalar, jagung, tempe serta gula. Bisku neo juga telah mengandung nutrisi yang lengkap dan energi yang tinggi.

Satu bungkus bisku neo bisa menghasilkan 170 kkal atau 480 kkal per 100 gram. Bisku neo mengandung vitamin dan mineral yang dapat menemuhi 80 persen Angka Kecukupan Gizi (AKG) harian.

"Mengonsumsi sebungkus bisku neo sama seperti satu kali makan sebungkus nasi, jadi ini tentunya akanmengenyangkan," jelas Hammam.

Dirancang Khusus

Hammam menyebut bisku neo bisa menjadi subtitusi kebutuhan logistik seperti mi instan dan nasi bungkus yang biasa dikonsumsi korban terdampak bencana. Bisku neo yang dirancang khusus untuk keadaan darurat ini mengandung unsur penting seperti protein untuk membantu menjaga kekebalan tubuh.

Dia berharap bisku neo dapat menjadi solusi krisis makanan yang biasa terjadi pada situasi darurat bencana. Di sisi lain kehadiran bisku neo juga mampu memenuhi pasokan makanan untuk para korban bencana. ruf/N-3