Presiden Prabowo Meminta TNI dan Polri Hindarkan Indonesia jadi Negara yang Gagal
Anggota Komisi III DPR RI Habib Aboe Bakar Al-Habsyi
Foto: ANTARA/FirmanJAKARTA - Presiden RI Prabowo Subianto memberikan dua arahan utama dalam Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri Tahun 2025 di Jakarta, Kamis (30/1). Dua arahan utama itu di antaranya meminta TNI dan Polri untuk menghindarkan Indonesia dari potensi menjadi failed state atau negara gagal.
“Presiden menegaskan adanya harapan besar kepada TNI dan Polri untuk menjaga kekuatan negara dan menghindarkan Indonesia dari potensi menjadi failed state,” kata Anggota Komisi III DPR RI Habib Aboe Bakar Alhabsyi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (2/2).
Dia menilai hal tersebut menjadi tugas berat yang menuntut TNI dan Polri untuk terus mengoreksi diri dan merevitalisasi peran mereka agar tetap relevan dan efektif dalam menjalankan tugas.
Kedua, lanjut dia, Presiden Prabowo memberikan kepercayaan penuh kepada kedua institusi tersebut untuk memberikan pelayanan terbaik bagi rakyat.
“Pesan kuat Presiden bahwa pangkat dan jabatan yang disandang oleh anggota TNI dan Polri bukan hanya sekedar simbol penghormatan, tetapi juga amanah dari rakyat. Ini adalah mandat untuk menjaga dan melindungi negara serta rakyat,” tuturnya.
Menurut dia, pesan dari Presiden Prabowo sudah sangat jelas dan harus segera ditindaklanjuti oleh institusi TNI dan Polri.
“Pesan dari Presiden Prabowo sudah sangat clear. Institusi TNI dan Polri harus segera mengambil langkah-langkah konkret untuk merealisasikan arahan tersebut,” ucapnya.
Dia berharap pesan tersebut mampu diwujudkan oleh seluruh jajaran TNI dan Polri, dari pucuk pimpinan hingga satuan-satuan terkecil seperti Koramil dan Polsek.
“Kepercayaan yang diberikan kepada TNI dan Polri harus dijawab dengan dedikasi dan pengabdian yang tinggi. Dengan begitu, Indonesia akan tetap menjadi negara yang kuat dan dapat memberikan rasa aman bagi seluruh rakyat,” kata Sekjen DPP PKS itu.
Kedaulatan Negara
Sebelumnya pada Kamis (30/1), Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya kekuatan militer dan kepolisian dalam menjaga kedaulatan suatu negara dari ancaman keamanan saat memberikan arahan dalam Rapim TNI-Polri Tahun 2025.
“Saudara-saudara harus tahu, kalau sebuah negara hendak dihancurkan, siap-siap lawan akan memperlemah tentara, polisi, dan intelijen,” ujarnya.
Dia memperingatkan bahwa upaya pelemahan terhadap institusi pertahanan dan keamanan bisa menjadi strategi untuk menghancurkan suatu negara.
Selain itu, Presiden Prabowo juga mengingatkan bahwa anggota TNI dan Polri harus mengayomi dan melindungi rakyat karena mendapat gaji yang dibiayai oleh rakyat.
“Saya tekankan rakyat yang membiayai TNI dan Polri. TNI dan Polri harus mengayomi rakyat, harus melindungi rakyat,” kata Prabowo.
Diketahui, Rapim TNI-Polri 2025 yang mengangkat tema “Sinergisitas TNI-Polri Siap Mendukung Astacita Guna Terwujudnya Indonesia Emas 2045” itu dihadiri oleh 691 perwira tinggi dan perwira menengah TNI-Polri.
Terpisah, Anggota Komisi III DPR RI Bambang Soesatyo menilai pemerintah perlu memperkuat ketahanan nasional dengan memperkuat jajaran TNI dan Polri.
Hal tersebut selaras dengan pesan yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto dalam rapat pimpinan TNI dan Polri yang digelar di Jakarta Selatan, Kamis.Dia menilai melemahnya ketahanan nasional karena TNI dan Polri yang gagal akan berdampak ke beragam aspek, salah satunya kekuatan ekonomi negara.
Berita Trending
- 1 Pemerintah Konsisten Bangun Nusantara, Peluang Investasi di IKN Terus Dipromosikan
- 2 Kejati Selidiki Korupsi Operasional Gubernur
- 3 Lestari Moerdijat: Tata Kelola Pemerintahan Daerah yang Inklusif Harus Segera Diwujudkan
- 4 OIKN: APBN Rp48,8 Triliun Beri Keyakinan Investor
- 5 Pertamina Siapkan Akses Titik Pangkalan Resmi Pembelian LPG 3 Kg Terdekat