
Berbahaya! Lontong Dibungkus Plastik Bisa Sebabkan Gangguan Kesehatan
Foto: ANTARA/Moch AsimJAKARTA - Ahli gizi masyarakat dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia DR. dr. Tan SHot Yen, M.hum mengatakan pembungkus lontong atau ketupat yang menggunakan plastik bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius.
Saat dihubungi Antara, Selasa (18/3), dr. Tan mengatakan, plastik yang digunakan untuk membungkus lontong ketika terkena panas dari proses pengukusan akan melepaskan zat kimia yang berbahaya yang bisa masuk ke dalam makanan dan tubuh.
“Plastik yang terpapar panas, terutama jenis tertentu, dapat melepaskan zat kimia berbahaya yang bisa masuk ke dalam makanan dan tubuh, menyebabkan masalah kesehatan seperti gangguan hormonal, masalah reproduksi, dan bahkan risiko kanker,” kata dr. Tan.
Secara tradisional, lontong dan ketupat terbuat dari beras yang dimasak dengan cara dikukus dan berbentuk padat. Lontong biasanya dibungkus dengan daun pisang atau daun janur kelapa yang dianyam jika untuk ketupat.
Ia mengatakan membungkus lontong dan ketupat dengan bahan alami seperti daun pisang atau janur kelapa jauh lebih aman untuk makanan, dan juga akan memberi aroma yang khas pada lontong dan ketupat.
Aroma wangi inilah yang menjadi khas dan juga bisa membangkitkan selera makan saat dipadukan dengan hidangan khas hari raya lainnya seperti rendang atau opor ayam.
Saat momen hari raya seperti lebaran, biasanya masyarakat menyimpan banyak lontong atau ketupat sehingga harus disimpan untuk keesokan harinya. Agar kualitasnya tetap terjaga, dr. Tan menyarankan untuk menyimpannya dikulkas sebelum dihidangkan kembali.
“Menyimpan lontong sebaiknya sama seperti nasi matang. Masuk kulkas dan kukus ulang saat mau makan,” katanya.
Ia juga tidak lupa menyarankan untuk mengonsumsi lontong atau ketupat secara sadar agar tidak terlalu banyak. Takaran yang dianjurkan sekali makan adalah satu ukuran ketupat atau lontong, karena itu setara denga satu porsi nasi yaitu 150 gram. Ant/I-1
Berita Trending
- 1 Negara Paling Aktif dalam Penggunaan Energi Terbarukan
- 2 Polresta Pontianak siapkan 7 posko pengamanan Idul Fitri
- 3 Pemko Pekanbaru Tetap Pantau Kebutuhan Warga Terdampak Banjir
- 4 Empat Kecamatan Dilanda Banjir, Pemkab Kapuas Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana
- 5 Wakil Ketua DPR lepas 100 bus Mudik Basamo ke Sumbar
Berita Terkini
-
Keterbatasan Sumber Daya di Daerah dalam Penanganan Bencana
-
Bangga! Diajukan sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO, Pakar UI: Tempe Bukti Kearifan Lokal Indonesia
-
Percepat Digitalisasi UMKM dengan E-katalog
-
Ole Romeny Sudah Tak Sabar Debut Bersama Timnas Indonesia
-
Wakil Wali Kota Palu Menegaskan Penanganan “Stunting” Harus Dilakukan secara Terpadu