Koran-jakarta.com || Senin, 24 Mar 2025, 07:03 WIB

Benahi Pertahanan dan Stamina Timnas

  • Kualifikasi Piala Dunia 2026

JAKARTA - Timnas Indonesia akan menghadapi Bahrain dalam laga fase ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (25/3). Laga ini diprediksi akan berlangsung sangat sengit, mengingat kedua tim tengah bersaing ketat di Grup C.

Ket. Timnas Indonesia melakukan latihan jelang pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Madya, komplek GBK, Senayan, Sabtu (22/3). Timnas Indonesia akan melawan Bahrain dalam laga kedelapan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Doc: ANTARA/Muhammad Adimaja

Setelah Jepang berhasil memastikan satu tiket ke Piala Dunia 2026, Indonesia dan Bahrain kini harus berjuang keras untuk memperebutkan satu tiket otomatis yang tersisa atau setidaknya lolos ke fase keempat kualifikasi. Kekalahan Indonesia 1-5 dari Australia menunjukkan beberapa kelemahan yang perlu diperbaiki. Khusus di lini pertahanan, ada beberapa yang mesti ditemukan solusinya.

Banyak pemain baru bergabung dengan skuad hanya beberapa hari sebelum pertandingan, sehingga koordinasi dan pemahaman antarpemain belum maksimal. Terlebih, kondisi para pemain juga diragukan kebugarannya lantaran mayoritas terbang dari Eropa ke Australia. “Bukan faktor susunan pemain, atau siapa harus dipasang dengan siapa. Tetapi saya lihat beberapa faktor. Pertama, Timnas Indonesia over confidence,” ujar pengamat sepak bola Raja Isa.

Faktor kelelahan juga jadi penyebab kekalahan menyakitkan dari tuan rumah Australia. “Mungkin secara tidak langsung stamina mempengaruhi anak asuh Patrick Kluivert,” sambungnya. Saat menjamu Bahrain, Patrick Kluivert punya tugas berat, baik teknis maupun nonteknis. Meningkatkan kepercayaan diri dan memantapkan chemistry antarpemain juga semestinya diwaspadai.

Khusus untuk lini belakang, Indonesia harus merespons kekalahan dari Australia agar bisa mengalahkan Bahrain. Kekalahan dari Australia menunjukkan kurangnya koordinasi antarpemain belakang. Ini menjadi salah satu penyebab utama kebobolan. Pemain belakang sering kali terlambat bereaksi dan tidak antisipatif terhadap serangan lawan.

Meningkatkan latihan koordinasi dan komunikasi antarpemain belakang untuk memperkuat lini pertahanan. “Saya lihat hampir semua gol karena kurangnya koordinasi pemain belakang. Mereka tak melihat ada striker lawan yang lari di belakang. Pemain bek kiri juga jaraknya terlalu jauh sehingga terlambat menghalau serangan,” ujar Raja Isa.

Tidak Efektif

Strategi bertahan terlalu tinggi yang diterapkan Indonesia terbukti tidak efektif karena sering meninggalkan ruang kosong di belakang. Menggunakan strategi pertahanan yang lebih fleksibel, seperti mid block, untuk mengurangi risiko kebobolan dan memberikan ruang bagi pemain untuk bereaksi lebih cepat.

“Keputusan Patrick Kluivert untuk memperkenalkan open play atau attack atau total football, sebenarnya tidak salah, tetapi persiapannya terlalu mepet. Seharusnya Kluivert atau Alex Pastoor sudah menganalisis ini,” jelas Raja Isa. Empat bek diterapkan Patrick Kluivert saat menghadapi Australia. Tapi ada anomali di lini belakang, yakni ketika Calvin Verdonk dimainkan sebagai bek tengah saat bertahan.

Kevin Diks, Mees Hilgers, dan Jay Idzes adalah tiga pemain yang secara alami bermain sebagai bek tengah. Diks memang bisa berperan sebagai full back kanan dan bahkan gelandang bertahan. Namun ketika menempatkan Verdonk sebagai bek tengah, yang berubah menjadi full back kiri saat menyerang, agaknya membuat pola Timnas Indonesia benar-benar tak terlihat.

Menggunakan formasi 3-4-3 atau 5-4-1 saat bertahan bisa memberikan kekuatan tambahan di lini belakang. Terpenting adalah penggunaan formasi yang lebih sesuai dengan kekuatan tim dan lawan. Harus fleksibel dalam mengubah strategi sesuai dengan situasi pertandingan.

Setelah satu pertandingan, Patrick Kluivert sewajarnya sudah bisa menemukan yang salah, termasuk pemilihan pemain. Ada beberapa pemain yang sebaiknya memulai laga dari bangku cadangan.

Sejumlah pemain seperti Nathan Tjoe-A-On dan Rafael Struick bisa dipertimbangkan untuk diparkir lebih dulu. Eliano Reijnders dan Rizky Ridho bermain cukup efektif dan lugas, sehingga Patrick Kluivert bisa mempertimbangkan keduanya.

Di posisi penjaga gawang, tidak ada yang meragukan kualitas Marteen Paes. Akan tetapi, tidak salahnya juga memberikan kesempatan kepada Emil Audero. Pengalaman kiper Palermo di Liga Italia sangat berguna. Dia mesti dipercaya untuk mengatasi tekanan dalam pertandingan melawan Bahrain. ben/G-1

Prediksi Susunan Pemain

Indonesia 4-3-3

Emil Audero

Kevin Diks, Rizky Ridho, Jay Idzes, Calvin Verdonk

Ivar Jenner, Thom Haye, Marselino Ferdinan

Eliano Reijnders, Ole Romeny

Rafael Struick

Bahrain 4-4-2

Ebrahim Lutfalla

Vincent Emmanuel, Sayed Baqer, Amine Benaddi, Abdulla Al-Khulasi

Mohamed Marhoon, Ali Haram, Abbas Al-Asfoor, Ali Madan

Kamil Al-Aswad, Mahdi Abduljabbar

Tim Redaksi:
B
A

Like, Comment, or Share:

Tulisan Lainnya dari Benny Mudesta Putra

Artikel Terkait