Koran-jakarta.com || Selasa, 12 Mei 2020, 06:00 WIB

Penggunaan Plastik di Thailand Meningkat

BANGKOK - Kampanye pemerintah Thailand untuk larangan penggunaan plastik sekali pakai yamg dimulai tahun ini demi menyingkirkan negaranya dari peringkat 5 besar dunia penghasil sampah plastik yang mengotori lautan, sepertinya mengalami rintangan berat. Hal ini terjadi karena pandemi virus korona yang memaksa sekolah ditutup dan otoritas meminta warga untuk tetap tinggal di rumah, telah mengakibatkan peningkatan volume sampah plastik di Bangkok karena makin banyak warga memesan makanan dan barang lewat antaran paket ke rumah mereka.

Ket. LARANGAN KANTONG PLASTIK - Pekerja di sebuah pusat perbelanjaan di Bangkok, Thailand, saat mengkampanyekan larangan penggunaan kantong plastik pada awal tahun ini. Datangnya wabah virus korona ternyata berdampak buruk pada kampanye ini karena memicu peningkatan penggunaan plastik di Negeri Gajah Putih.

Doc: AFP/MLADEN ANTONOV

"Volume sampah plastik di Bangkok melonjak sepanjang April lalu," kata otoritas terkait di Bangkok. Peningkatan penggunaan plastik sekali pakai diakui oleh seorang pekerja kantoran di Bangkok bernama Nicha Singhanoi, 27 tahun. "Ada banyak sekali pembungkus plastik dan produk kemasan ataupun kantong dan wadah kemasan dari antaran makanan," kata Nicha, seorang pelanggan pesanan daring yang beralasan kerja di rumah telah menyita waktunya untuk memasak. Bardasarkan data yang dikumpulkan pemerintah kota Bangkok, ada sebanyak 3.432 ton plastik dibuang di Bangkok tiap harinya sepanjang April. Angka ini mengalami peningkatan dari tahun lalu yang hanya menghasilkan rata-tara 2.115 ton. Sampah plastik itu terdiri dari kantong pesanan antaran, wadah kemasan, botol dan cangkir plastik yang mewakili 80 persen dari sampah plastik.

"Peningkatan sampah plasti merupakan peringatan bagi kawasan," kata Wijarn Simachaya, presiden dari sebuah lembaga pemikir, Thailand Environment Institute. "Peningkatan (sampah plastik) yang amat besar amat memprihatinkan. Progres yang telah kami raih dari kampanye melawan penggunaan plastik sekali pakai kini jadi sia-sia," imbuh dia.

Hambat Keberhasilan

Peningkatan sampah plastik ini diketahui oleh Menteri Lingkungan, Varawut Silpa-archa, yang berharap negaranya bisa kembali menggalakkan kampanye an tiplastik. "Jangan melawan banyak peperangan sekaligus. Saat ini lawan dulu Covid-19," kata Varawut. Kasus infeksi Covid-19 di Thailand telah mencapai angka 3.015 dan telah menyebabkan 56 kematian.

eko/Ant/I-1

Tim Redaksi:
A
I

Like, Comment, or Share:


Artikel Terkait