![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
AS akan Berlakukan Tarif Impor 25 Persen untuk Baja dan Aluminium
Presiden AS Donald Trump berbicara kepada wartawan di atas pesawat Force One saat perjalanan menuju New Orleans, 9 Februari 2025.
Foto: APWASHINGTON - Amerika Serikat akan memberlakukan tarif 25 persen pada impor baja dan aluminium minggu ini, kata Presiden Donald Trump pada hari Minggu (9/2), kebijakan terbaru dari serangkaian pungutan perdagangan yang telah diumumkan.
Trump mengatakan kepada wartawan di atas Air Force One bahwa tarif yang akan diumumkannya pada hari Senin, akan berlaku untuk "semua baja yang masuk ke Amerika Serikat". Hal ini juga akan mempengaruhi aluminium.
Trump memberlakukan tarif serupa selama periode pertamanya sebagai presiden, 2017-2021, untuk melindungi industri AS, yang menurutnya menghadapi persaingan tidak adil dari negara-negara Asia dan Eropa.
Kanada merupakan sumber impor baja dan aluminium terbesar bagi AS, menurut data perdagangan AS. Brazil, Meksiko, dan Korea Selatan juga merupakan pemasok utama baja bagi negara tersebut.
Pada hari Minggu, Trump juga mengatakan akan mengumumkan "tarif timbal balik" untuk mencocokkan pungutan pemerintahnya dengan tarif yang dikenakan oleh negara lain pada produk AS.
"Setiap negara akan bersikap timbal balik," kata Trump. Ia akan membuat pengumuman terperinci tentang tarif tersebut pada hari Selasa atau Rabu.
Trump telah menunjukkan kegemarannya menjadikan kekuatan finansial AS sebagai senjata, dengan mengenakan tarif pada mitra dagang utama yakni Tiongkok, Meksiko, dan Kanada, tak lama setelah ia menjabat.
Ia menghentikan sementara pungutan sebesar 25 persen terhadap Kanada dan Meksiko selama sebulan setelah kedua negara berjanji untuk meningkatkan tindakan guna melawan arus narkoba fentanil dan penyeberangan migran tidak berdokumen ke AS.
Namun, tarif terhadap Tiongkok tetap berlaku, produk yang memasuki Amerika Serikat menghadapi pungutan tambahan sebesar 10 persen sejak Selasa.
Beijing menanggapi dengan tarif yang ditargetkan pada produk AS tertentu seperti batu bara dan gas alam cair, yang akan mulai berlaku pada hari Senin.
Tarif baru Tiongkok mencakup barang-barang AS senilai 14 miliar dollar, sementara tarif yang diumumkan Trump mencakup barang-barang Tiongkok senilai 525 miliar dollar, menurut Goldman Sachs.
Zaman Keemasan
Trump juga telah menjanjikan tarif terhadap Uni Eropa dan mengatakan ia akan segera mengumumkan "tarif timbal balik" yang tidak ditentukan.
Presiden Prancis Emmanuel Macron berjanji dalam wawancara yang ditayangkan hari Minggu untuk berhadapan langsung dengan Trump mengenai ancaman keuangannya terhadap Eropa, meskipun ia mengatakan Amerika Serikat harus memfokuskan upayanya pada Tiongkok daripada Uni Eropa.
Macron juga memperingatkan di CNN bahwa warga Amerika akan merasakan dampak tarif apa pun terhadap Eropa. Ia mengatakan tarif tersebut "akan meningkatkan biaya dan menciptakan inflasi di AS."
Dan dalam pertemuan yang bersahabat pada hari Jumat dengan Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba, Trump memperingatkan Tokyo masih dapat menghadapi tarif atas barang ekspor jika gagal memangkas defisit perdagangan AS dengan Jepang hingga nol.
Defisit perdagangan Amerika Serikat, ekonomi terbesar dunia, melebar tahun lalu menjadi hampir 920 miliar dollar.
Trump, yang menjanjikan "zaman keemasan baru" bagi AS, bersikeras bahwa dampak tarif apa pun akan ditanggung oleh eksportir asing tanpa dibebankan kepada konsumen AS, meskipun sebagian besar pakar mengatakan sebaliknya.
Namun, setelah mengumumkan tarif terhadap Meksiko, Kanada, dan Tiongkok awal bulan ini, ia mengakui warga Amerika mungkin merasakan "penderitaan" ekonomi.
Trump telah menggunakan tarif sebagai ancaman untuk mencapai tujuan kebijakannya yang lebih luas, yang terbaru ketika ia mengatakan akan mengenakannya pada Kolombia ketika negara itu menolak pesawat militer AS yang membawa migran yang dideportasi.
- Baca Juga: Trump Jadi Presiden AS Pertama yang Hadiri Super Bowl
- Baca Juga: Menhan Hegseth: Trump Dukung Aukus
Setelah pertikaian seharian dengan Trump, pemerintah Kolombia mundur.
Berita Trending
- 1 Anggota Komisi IX DPR RI Pastikan Efisiensi Anggaran Tak Kurangi Layanan Kesehatan Warga
- 2 Menteri Kebudayaan Fadli Zon Kunjungi Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin
- 3 Warga Kupang Terdampak Longsor Butuh Makanan dan Pakaian
- 4 Meringankan Beban Hidup, Pekerja Padat Karya Bebas Pajak Penghasilan
- 5 Klasemen Liga 1: Dewa United Geser Persija di Posisi Kedua
Berita Terkini
-
Prabowo Akui Ada “Raja Kecil” yang Melawannya di Birokrasi karena Efisiensi Anggaran
-
Transportasi Jakarta akan Gunakan QRIS
-
Hilangkan Praktik Penyuapan dari Akar, Bukan Sekadar Penuhi Aksesi ke OECD
-
Warga Antusias Sambut Cek Kesehatan Gratis
-
Ketegangan Perdagangan Global Memicu Posisi Rupiah Kian Tertekan