![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
Anak Muda Diajak Manfaatkan Media Sosial dengan Bijak
LTN PBNU menggelar seminar literasi digital di SMK Tiara Bangsa, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (6/4/2023).
Foto: ANTARA/HO-LTN PBNUJakarta - Saran yang bijak. Praktisi sekaligus pegiat Media Sosial M Farobi Afandi mengajak para generasi muda untuk memanfaatkan media sosial (medsos) dengan bijak.
"Ada dua jurus agar bisa produktif di media sosial yakni 'ngonten' (membuat konten) untuk menjadikan portofolio dan 'ngonten' untuk menjadi 'cuan'," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Ia mengaku banyak mewawancarai anak-anak SMK untuk direkrut ke dalam tim. Salah satu pertimbangan untuk merekrut adalah dengan melihat portofolio melalui medsos.
"Kalau portofolio sudah membuktikan kemampuannya. Kalau mumpuni kami rekrut, meskipun saingannya sarjana," jelasnya.
Dia menjelaskan membuat konten di media sosial juga bisa menghasilkan uang, meski tak harus memiliki akun yang terverifikasi dan mendapatkan centang biru.
"Ini tidak terbayangkan sebelumnya bahwa di Tiktok, dengan fitur Tiktokshop itu sudah menyalip semua marketplace. Shoppee, Tokopedia, Bukalapak, lewat," ungkapnya.
Hal itu disampaikan Farobi dalam seminar literasi digital oleh Lembaga Ta'lif wa Nasyr (LTN) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bertajuk 'Produktif di Media Sosial', di SMK Tiara Bangsa, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (6/4/2023).
Sementara itu, Komunikator pemasaran Telkom Indihome Afifudin menjelaskan bahwa salah satu perilaku orang Indonesia dalam berselancar di media sosial adalah untuk mencari informasi.
Afif mengingatkan bahwa medsos ibarat pisau bermata dua. Sebab belum tentu informasi yang dibaca dari saluran medsos itu valid atau dijamin kebenarannya.
"Harus hati-hati untuk mencari informasi di medsos. Harus dikroscek dulu kebenarannya, hoaks bukan, salah atau enggak. Karena sekali mendapatkan sesuatu yang salah, kita menyebarkan, ikut salah juga. Bahkan bisa dipenjara," katanya mengingatkan.
Selain mencari informasi, kata dia, perilaku orang Indonesia dalam bermedia sosial antara lain untuk mencari teman, memperluas jejaring komunitas, menyalurkan kreativitas, hiburan, sumber pengetahuan, dan menghasilkan cuan atau keuntungan finansial.
Berita Trending
- 1 Kepala Otorita IKN Pastikan Anggaran untuk IKN Tidak Dipangkas, tapi Akan Lapor Menkeu
- 2 Masyarakat Bisa Sedikit Lega, Wamentan Jamin Stok daging untuk Ramadan dan Lebaran aman
- 3 SPMB Harus Lebih Fleksibel daripada PPDB
- 4 Polemik Pagar Laut, DPR akan Panggil KKP
- 5 Peningkatan PDB Per Kapita Hanya Dinikmati Sebagian Kecil Kelompok Ekonomi
Berita Terkini
-
Jangan Khawatir Soal Gaji ke-13 dan THR ASN, Menpan RB: Sudah Disiapkan Setiap Instansi
-
PM Jepang Desak Trump Wujudkan Kawasan indo-Pasifik yang 'Bebas dan Terbuka'
-
Trump Desak Jepang Investasi dalam Energi dan Teknologi AS
-
Digelar di Tiga Kota Besar Indonesia, Garuda Indonesia Umrah Travel Fair (GUTF) 2025 Proyeksikan Penjualan 34 Ribu Kursi Penerbangan Umrah
-
Siap-siap, Meta akan PHK Massal Karyawan di Seluruh Perusahaan