2.000 Kampus Gelar MBKM Mandiri
- Pendidikan Tinggi
- MBKM Mandiri
JAKARTA - Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Nizam, mengatakan sudah ada 2.000 kampus menggelar Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) secara mandiri. Pihaknya terus mendorong agar semakin banyak kolaborasi antar kampus dengan industri daerah dan pemerintah daerah.

Ket. Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Nizam, dalam rangkaian Festival Kampus Merdeka 2023, di Jakarta, Selasa (12/12).
Doc: koran jakarta/Muhamad Ma’rup
"Dua ribu kampus yang menyelenggarakan MBKM secara mandiri, juga banyak yang kolaborasi antar kampus. Itu juga bagus," ujar Nizam, dalam rangkaian Festival Kampus Merdeka 2023, di Jakarta, Selasa (12/12).
Dia menjelaskan, MBKM secara mandiri penting mengingat pusat memiliki keterbatasan. MBKM secara mandiri lebih kontekstual menyelesaikan permasalahan di daerah dan tidak membutuhkan biaya mobilitas yang banyak.
"Kalau yang di pusat itu kan kos untuk mobilitas cukup tinggi. Anak-anak dari Papua akan magang di Jakarta, itu kan seluruh biaya transportasi kita harus membiayai. Selama di Jakarta, kita harus memberikan bantuan biaya hidup," jelasnya.
Nizam mengungkapkan, jumlah mahasiswa yang terlibat dalam MBKM mandiri dua kali lebih banyak daripada MBKM terpusat. Secara program, MBKM juga lebih fleksibel dan kampus bisa berkreasi untuk merespons masalah baik di tingkat lokal maupun nasional.
Meski begitu, kata Nizam, MBKM terpusat juga penting untuk pemerataan. Menurutnya, jika MBKM hanya dilakukan masing-masing kampus, industri hanya akan memilih kampus yang sudah dikenal bagus saja.
"Kalau semua mandiri, nanti industri-industri besar mitra-mitra strategis itu hanya akan memilih perguruan tinggi yang bagus-bagus. Padahal anak kita, mahasiswa kita itu kan dari Sabang sampai Merauke," katanya.
Anda mungkin tertarik:
Akselerasi Program
Nizam menerangkan, pihaknya berkomitmen mengakselerasi program MBKM. Akselerasi mencakup penambahan peserta, perluasan jangkauan program, dan mempererat kemitraan baik pemerintah maupun industri.
"Dalam inovasi juga kolaborasi antara kampus dengan dunia industri dengan menyertakan program MBKM, hasilnya itu tidak hanya sekedar teori, tidak hanya sekedar prototipe, tapi menjadi sesuatu karya yang betul-betul terwujud," ucapnya.
Sementara itu, Mendikbudsitek, Nadiem Makarim, menerangkan sampai saat ini hampir 1 juta mahasiswa telah belajar di luar kampus. Selama satu semester mereka mendapatkan experiential learning, project based learning, dan proyek sosial.
"Dalam platform MBKM sudah 1,2 juta mahasiswa masuk ke dalam platform ini. Ini suatu tempat untuk belajar pengalaman di luar kampus," terangnya.