Koran-jakarta.com || Minggu, 30 Mar 2025, 12:45 WIB

Hati-hati, Diare Menjadi Ancaman Bagi Pemudik

  • mudik lebaran
  • diare

JAKARTA - Diare adalah keluhan buang air besar encer atau berair yang terjadi lebih dari 3 kali dalam sehari. Diare umumnya disebabkan oleh konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi virus, bakteri, atau parasit. Diare umumnya bisa sembuh dengan perawatan mandiri, namun kadang perlu ditangani.

  Hati-hati, Diare Menjadi Ancaman Bagi Pemudik

Ket. Posko layanan darurat untuk tangani diare selama perjalanan mudik.

Doc: Istimewa   Hati-hati, Diare Menjadi Ancaman Bagi Pemudik

Diare yang dialami saat melakukan perjalanan mudik tentu saja menjadi sangat merepotkan. Pada momen ini ketika masyarakat menempuh perjalanan hingga belasan jam yang disebabkan padatnya arus mudik hingga terjadi kemacetan panjang.

Beberapa titik pemberhentian seperti terminal, stasiun, pelabuhan, atau rest area di jalan tol menjadi padat dan ramai dikunjungi pemudik. Kemacetan dan padatnya fasilitas publik menjadi tantangan untuk mendapatkan toilet karena antrian yang panjang.

Menurut data Kementrian Kesehatan (Kemenkes) Ri, diare menempati peringkat ke-6 penyakit terbanyak yang diderita oleh pemudik. Diare sendiri adalah gangguan kesehatan yang datangnya tak terduga. Dalam survei Kemenkes yang dilakukan tahun 2024, sebanyak 1435 orang sakit dari 3290 sampel pemudik, dan 7 persen dari 242 juta pemudik menderita gangguan kesehatan diare.

Untuk mencegah diare, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengimbau para pemudik untuk tidak lupa mencuci tangan untuk mencegah diare pada saat melakukan perjalanan mudik Idul Fitri 1446 Hijriah atau Lebaran 2025.

"Supaya tidak masuk bakteri pada saat tubuh, kita lemah dan mudah sakit, kalau misalnya mau makan itu diusahakan mencuci tangan, selain itu juga makan bareng-bareng terus tangannya ngambil di nasi dalam satu nasi bungkus dipakai berlima maka jangan lupa cuci tangan," katanya usai meninjau Pelabuhan Merak, Cilegon, pada Rabu (26/3) seperti dikutip dari Antara.

Menurutnya, mencuci tangan itu sebagai upaya untuk mencegah bakteri masuk ke mulut yang dapat menyebabkan diare. Jika diare terjadi maka tentu saja akan mengganggu perjalan mudik yang seharusnya menggembirakan.

"Mencret-mencret nanti bukannya sampai kampung halaman, malah mesti ke rumah sakit karena diare. Karena saya mendapatkan laporan sudah ada dua pemudik yang sakit," katanya.

Layanan Darurat

Untuk mengatasi diare Kalbe melalui Entrostop dan Promag menggelar Emergency STOOOOOP! dengan membagikan produk kesehatan pencernaan senilai lebih dari 1 miliar rupiah di jalur mudik Idul Fitri 2025. Program Stop Kejutan Diare ini digelar menjelang hari raya Idul Fitri 2025 atau 1446 H.

Program ini merupakan bentuk edukasi untuk masyarakat dalam upaya pencegahan dan pengobatan masalah kesehatan seperti diare dan sakit maag di saat perjalanan mudik.

“Entrostop memberikan aksi nyata edukasi kepada pemudik dengan menempatkan booth Emergency Stooop Kejutan Diare di beberapa titik jalur mudik di sepanjang Jabodetabek dan Jawa tengah. Harapannya agar pemudik dapat lebih waspada dan siap dalam mengantisipasi serangan diare saat mudik,“  ujar selaku Head of Digestive & Skin Kalbe Consumer Health Revi Octavia.

Booth Entrostop Emergency STOOOOOP! Kejutan Diare akan berfokus di 45 titik di area mudik sepanjang Jabodetabek - Jawa Barat - Jawa Tengah mulai 24 Maret 2025 dan berlangsung selama 7 hari.

Di sepanjang tol, ada di rest area KM 102A, rest area KM 130A, rest area KM 166, rest area KM 164, rest area KM 207, rest area KM 379, dan rest area 429. Kemudian di terminal, ada di Terminal Kampung Rambutan dan Terminal Pulo Gebang. Di stasiun kereta api berada di Stasiun Gambir dan Stasiun Senen. Sedangkan di pelabuhan, akan ada di Pelabuhan Merak.

Tim Redaksi:
H
Haryo Brono
Penulis

Like, Comment, or Share:

Tulisan Lainnya dari Haryo Brono

Artikel Terkait