Bikin Trenyuh: Lili Tak Punya Tangan dan kaki Sejak Lahir tapi Semua Pendapatannya dari Menggambar via Live Streaming Diberikan pada Ibunya untuk Jualan Nasi Penyet
- artis
- Difabel
- Kesenian
- Tren Live Streaming
- Live Streaming
YOGYAKARTA - Lili, 26 tahun, tak memiliki tangan dan kaki sama sekali sejak ia dilahirkan. Padahal ia ingin sekali membantu ibunya berjualan tempe dan lele penyet. Apa yang bisa dia kerjakan?

Ket.
Doc: Istimewa
Koordinator Jogja Startup Foundation (JSF), Anggoro, mengatakan, kasus-kasus seperti Lili banyak sekali terjadi di seluruh dunia. Dan menurutnya, solusi-solusi teknologi musti tidak bias pada satu kelompok masyarakat. Internet musti bisa membuka ruang luas bagi semua kelompok, khususnya masyarakat penyandang disabilitas.
"Lili kemudian menjajal aneka peluang media sosial untuk mendapat atensi sehingga bisa dapat teman sekaligus kalau bisa ya pendapatan tambahan. Tapi platform yang mengharuskan memiliki followers lebih dulu ternyata kurang cocok untuk profil seperti Lili," kata Anggoro dikutip dari Antara, Minggu (19/6).
Menurut Anggoro, Indonesia memiliki kelebihan yakni masyarakatnya sangat murah hati atau gampang tergerak hatinya untuk menyumbang demi kebaikan. Dalam survey tingkat dunia Indonesia bahkan peringkat satu sebagai negara paling dermawan sedunia.
Platform live streaming yang memungkinkan penonton memberi virtual gift yang bisa diuangkan, ternyata menurut Anggoro, cocok sebagai ruang bagi orang-orang seperti Lili.
"Jadi elemennya bukan hanya hiburan, keren-kerenan, gosip-gosipan tapi juga inspirasi, rasa ingin mendukung dari para penonton pada Lili. Lili kemudian mencoba menggambar live di GoPlay dan hasilnya lumayan. Lili semangat sekali dan mengajak teman-temannya untuk juga ikut live streaming," papar Anggoro.
Sebenarnya, menurut Anggoro, penonton Lili saat Live Streaming tidak lah banyak. Hanya 40-100 orang. Tapi mereka bisa langsung berinteraksi dan berbagi.
Anda mungkin tertarik:
"Lili bahkan bisa memutarkan lagu permintaan penontonnya dari laptopnya, bahkan ikut bernyanyi, dan kemudian bercakap, dan menerima semangat tiap kali dia menggerakkan mulutnya," kata Anggoro.
Lili, yang memiliki nama asli Kimberly Aprilia Harefa yang hadir di diskusi ini, membenarkan bahwa live streaming berbeda dengan aplikasi online lain yang dia tidak bisa langsung mendengar respons dari penontonnya. Lili banyak bertemu teman baru saat live dan bahkan memiliki penggemar setia yang selalu hadir tiap kali dia live di GoPlay.
"Namanya Yonathan siswa SMP dari Tangerang. Yonatan rajin memberi komen dan membalas komen-komen lain yang masuk. Obrolan dengan Yonatan bisa seru, sambil lihat-lihat gambar. Selain Yonatan, ada juga akun Ikadakimas dan Alim dari Yogya," kata Lili.
Dan Lili makin semangat karena ia menerima banyak virtual gift dari penonton dan penggemarnya yang selalu ia dapatkan tiap live sepekan bisa sampai 3 kali.
"Nilainya besar sekali lebih dari gaji saya. Sekali live bisa sampai Rp 200 ribu. Senang sekali pokoknya mau buat bantu ibu buka warung penyetan," pungkas Lili.
Lili yang memiliki penghasilan tetap tak sampai Rp 1 juta sebulan dari menjadi HRD sebuah lembaga khusus untuk difabel ini, kalau sukses di platform Live Streaming, ingin makin aktif di Instagram. Dia ingin terus mendalami dunia konten kreator.
"Instagram sama GoPlay tampaknya cocok untuk teman-teman difabel. Karena tidak sesulit bikin video di Youtube ya," kata Lili.
Melihat penampilan Lili di GoPlay dengan nama akun HelloKim sungguh mengharukan. Hanya dengan dagunya Lili lincah sekali menggerakkan mouse dan memilih aplikasi di laptopnya. Lili yang tak memiliki tangan dan kaki berada dalam posisi tengkurap. Ia segera bergeser ke meja sebelah mengambil salah satu pensil yang ditata rapi di mejanya itu dengan mulutnya. Lincah ia goreskan pensil mengikuti foto seorang gadis berjilbab di layar laptopnya.