Tiga Peneliti Raih Penghargaan Internasional
- Penghargaan Internasional
JAKARTA - Tiga peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berhasil meraih penghargaan internasional L'OREAL-UNESCO for Women in Science 2021. Mereka adalah peneliti Pusat Riset Bioteknologi, Peni Ahmadi, untuk kategori Life Science. Kemudian, Fransiska Sri Herwahyu Krismatuti, Peneliti Pusat Riset Kimia dan Febty Febriani dari Pusat Riset Fisika untuk kategori Non-Life Sciences. Pemberian penghargaan diterima ketiganya dari pihak L'Oreal-UNESCO secara virtual, Kamis (11/11).

Ket. Pemberian penghargaan pihak L’Oreal-UNESCO kepada tiga peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kamis (11/11).
Doc: Istimewa
Peni Ahmadi mengajukan proposal riset berjudul Potent Drug-lead from Indonesian Marine Invertebrates to Suppress Breast Cancer. Dia menyoroti peningkatan kasus penyakit payudara yang pada tahun 2022 jumlahnya diperkirakan mendekati 100.000 kasus.
Dia menerangkan sumber daya alam laut, terutama invertebrata berpotensi sebagai sumber senyawa bahan alam untuk anti-infeksi dan antikanker. Namun, dari 34.00 senyawa bahan alam laut yang sudah dilaporkan, faktanya hanya sekitar 3 persen yang baru dimanfaatkan.
"Potensi yang sangat besar ini dapat digunakan untuk perawatan kanker dengan targeted therapy tanpa efek samping yang berarti. Keuntungan dari targeted therapy adalah lebih selektif dan spesifik pada kanker yang dituju tanpa merusak sel sehat. Sehingga lebih efektif dan efisien, serta diharapkan dapat menurunkan off-targeted problem," katanya.
Sementara itu, Fransiska Sri Herwahyu Krismastuti mengajukan topik riset berjudul Zinc oxide Nanostructures from Galvanization Waste as Chronic Wound Prognostics. Ia menyebut di Indonesia ada 10,7 juta penderita diabetes yang menempatkan Indonesia pada peringkat tujuh di dunia.
"Apabila penderita diabetes yang mempunyai luka dan tidak mendapat perawatan yang tepat akan menyebabkan luka kronis yang tentu saja ini memberikan beban keuangan bagi pasien," jelasnya.
Dia menjelaskan limbah galvanisasi mengandung nano Zinc oxide (ZnO) yang bersifat antibakteri. Potensi tersebut belum termanfaatkan.
Anda mungkin tertarik:
Padahal, jika dikompositkan dengan material lain seperti kubis ungu dapat mencegah berkembangnya bakteri yang menghambat proses penyembuhan luka.
Febty Febriani dengan judul risetnya yaitu Assessment of Indonesian's Crustal Heterogeneity Characteristic Based on Geomagnetic Data for Disaster Risk Reduction of Earthquake and Tsunami in Indonesia. Menurutnya, risetnya penting untuk dikembangkan sebab Indonesia dikelilingi oleh lempeng-lempeng aktif tektonik membuat kondisi kerak bumi Indonesia menjadi heterogen.