Koran-jakarta.com || Jum'at, 09 Okt 2020, 05:00 WIB

Lokasi Ikonik The Beatles di Liverpool Terancam, Kelompok Pegiat Serukan Perlindungan

LONDON -- Para pegiat warisan budaya pada Rabu (7/10) menyerukan agar lokasi wisata yang ikonik di Liverpool dan memiliki sejarah dengan band paling populer di dunia, The Beatles, mendapatkan perlindungan yang lebih baik. SAVE Britain's Heritage yang berbasis di London menyampaikan bahwa kekhawatiran terhadap serangkaian lokasi yang berkaitan dengan band itu di kota tempat kelahiran mereka semakin meningkat. "Cavern Club di kota tersebut, tempat The Beatles menggelar pertunjukan hampir 300 kali, telah mengumumkan penutupannya hingga pemberitahuan lebih lanjut, seraya mengatakan bahwa sejumlah pembatasan COVID-19 saat ini membuat pembukaan tidak mungkin dilakukan," sebut SAVE. Kelompok itu menambahkan bahwa penutupan juga baru saja diumumkan dari cabang bank TSB berusia 90 tahun yang terletak di sudut Penny Lane, di mana sang manajer diabadikan dalam lirik lagu "Penny Lane" oleh Paul McCartney pada 1967 sebagai pria yang 'tidak pernah memakai mantel tahan air di tengah hujan lebat, sangat aneh' (never wears a mac in the pouring rain -- very strange). Di seberang bank tersebut, dan juga disebutkan dalam lagu hit Nomor Satu AS itu, berdiri bekas 'tempat pemberhentian di tengah bundaran' (shelter in the middle of the roundabout), tempat para The Beatles remaja bertemu dalam perjalanan menuju dan dari sekolah, dan McCartney menulis soal 'perawat cantik menjual bunga dari sebuah nampan' (pretty nurse selling poppies from a tray). Sebuah proyek yang gagal untuk mengubah tempat pemberhentian Penny Lane menjadi Sergeant Pepper Bistro mengindikasikan bahwa saat ini tempat itu dibiarkan kosong dan terlantar. SAVE telah menyerukan pemerintah untuk meninjau daftar perlindungan dan strategi investasi potensial bagi semua lokasi bersejarah The Beatles di Liverpool, sehubungan dengan ancaman berkelanjutan terhadap warisan The Beatles dan jatuhnya pariwisata internasional di kota tersebut akibat COVID-19. "The Beatles mungkin merupakan fenomena budaya Inggris paling kuat di abad ke-20, dan 'tak terbayangkan' jika tempat kelahiran mereka harus bertahan tanpa perlindungan hukum selama 80 tahun setelah kelahiran Lennon, dan 40 tahun setelah kematiannya yang tragis," ujar Marcus Binney, Presiden Eksekutif SAVE. Kelompok pegiat itu menggunakan judul salah satu lagu hit The Beatles, yakni "Help!" untuk menyoroti kampanye barunya.Ant/P-4

Lokasi Ikonik The Beatles di Liverpool Terancam, Kelompok Pegiat Serukan Perlindungan

Ket.

Doc: Antara Lokasi Ikonik The Beatles di Liverpool Terancam, Kelompok Pegiat Serukan Perlindungan
Tim Redaksi:
A
K

Like, Comment, or Share:


Artikel Terkait