Pembelajaran Sains Harus Semenarik Mungkin
JAKARTA - Sains kerap dianggap sebagai salah satu yang sulit dipelajari para siswa. Untuk itu, proses pembelajarannya harus dibuat semenarik mungkin agar murid semakin terangsang untuk mempelajari sains sedini mungkin. Hal tersebut disampaikan Managing Director DoctoRabbit Science Inc, Dyah Ratna Permatasari, dalam acara kompetisi 3M Science Games, di Jakarta, Sabtu (8/2).

Ket.
Doc: istimewa
"Pembelajaran yang menarik merupakan upaya mengajak anak-anak sejak dini mengenal sains agar makin mudah memahami, sehingga akhirnya mampu menguasai kemajuanmya," ujar Dyah.
Menurutnya, minat pembelajaran sains minim bisa dilihat dari hasil tes Programme for International Student Assessment (PISA) yang didapat oleh Indonesia. Program asesmen yang dilakukan Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) menunjukan bahwa kompetensi sains siswa Indonesia hanya 396 poin, jauh dari rata-rata OECD setinggi 489.
Ia mengatakan proses pembelajaran sains yang menarik harus disesuaikan dengan jenjang sekolah. Prosesnya hanya bisa dipelajari lewat buku harus mulai didefinisi ulang. Selain itu, dia menambahkan agar sains mulai dipromosikan sebagai bahan ajar mudah dan menyenangkan. "Ini tidak hanya tugas pemerintah. Semua pihak harus terlibat mempromosikan," jelasnya.
Pada kesempatan sama, Managing Director 3M Indonesia, Sashidharan Sridharan, memaparkan pentingnya sains dalam kehidupan. Menurutnya, sains merupakan salah satu ilmu yang dalam jangka panjang berguna untuk membuat dunia lebih baik. "Pemahaman sains pada usia muda serta manfaatnya sangat penting guna meningkatkan kehidupan dan menjadikan dunia lebih baik," ucapnya.
Sashidharan menyebut sains juga bisa diintegerasikan dengan ilmu-ilmu lain seperti teknologi, teknik, seni, dan matematik agar anak didik lebih siap menghadapi sekolah dan karir masa depan. Untuk itu, dia menekankan pentingnya sains untuk diajarkan dan dipahami sejak dini untuk menghasilkan sumber daya manusia yang mampu menjawab tantangan masa depan.
"Siswa harus diarahkan pada pembelajaran sain yang bisa digunakan untuk memecahkan masalah keseharian. Hal Itu akan memotivasi untuk lebih giat mempelajarinya karena sudah tahu gunanya," harap Sashidharan. ruf/G-1