Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Selasa, 29 Des 2020, 13:48 WIB

Tiongkok Perintahkan Jack Ma untuk Rombak Bisnis Ant Group

Jack Ma

Foto: AFP/P Lopez

BEIJING - Bank sentral Tiongkok pada Minggu (27/12) mengumumkan bahwa pihaknya telah meminta perusahaan teknologi keuangan Ant Group Co Ltd untuk mengganti skema pinjaman dan praktik keuangan lainnya.

Tindakan ini menjadi pukulan terbaru bagi miliarder sekaligus pendiri Ant Group, Jack Ma.

"Bank Rakyat Tiongkok (PBOC) telah memanggil pejabat eksekutif Ant Group pada Sabtu (26/12) dan memerintahkan mereka untuk merumuskan rencana perbaikan dan jadwal implementasi bisnisnya, termasuk layanan kredit, asuransi dan manajemen keuangan," kata regulator dalam sebuah pernyataan.

Pernyataan tersebut juga mengatakan bahwa Ant Group tidak memiliki mekanisme tata kelola yang baik, menentang persyaratan kepatuhan regulasi, dan terlibat dalam arbitrase regulasi. Dikatakan juga bahwa perusahaan menggunakan posisi pasarnya untuk praktik monopoli dan merugikan hak serta kepentingan konsumen.

Pertemuan itu terjadi setelah regulator Tiongkok pada bulan lalu menghentikan penawaran saham perdana Ant Group yang memecahkan rekor 37 miliar dollar AS di Shanghai dan Hong Kong.

Restrukturisasi yang Signifikan

Pernyataan itu juga menunjuk pada permintaan restrukturisasi operasional yang signifikan. Ant Group harus mendirikan perusahaan induk terpisah untuk memastikan kecukupan modal dan kepatuhan terhadap peraturan, kata Wakil Gubernur Bank Rakyat Tiongkok (PBOC) Pan Gongsheng.

"Ant Group juga harus memiliki lisensi penuh untuk menjalankan bisnis kredit pribadinya dan lebih transparan atas transaksi pembayaran pihak ketiga dan tidak terlibat dalam persaingan tidak sehat," tambah Pan.

Ant Group mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya akan membentuk kelompok kerja perbaikan dan sepenuhnya menerapkan segala persyaratan peraturan pemerintah.

Regulator Tiongkok dan pejabat Partai Komunis tampaknya telah mulai mengekang kerajaan keuangan Ma setelah dia secara terbuka mengkritik sistem peraturan negara pada Oktober lalu karena dianggap menghambat inovasi.

"Ma disarankan oleh pemerintah Tiongkok untuk tinggal di negara itu," lapor Bloomberg News mengutip keteraangan dari seorang narasumber yang mengetahui masalah tersebut.

Perusahaan Raksasa

Ant Group memiliki Alipay, salah satu aplikasi pembayaran paling populer di Tiongkok, dan juga menawarkan layanan keuangan online seperti pinjaman, investasi, dan sistem penilaian kredit.

Lebih dari satu miliar pengguna menggunakan Alipay untuk transaksi online maupun offline. Alipay diterima oleh toko-toko di lebih dari 50 negara, yang menargetkan wisatawan Tiongkok.

Alipay, bersama dengan saingan utamanya WeChat Pay, yang ditawarkan oleh WeChat, telah mengubah perdagangan dan kehidupan sehari-hari Tiongkok. Platform tersebut mengubah sebagian besar perilaku masyarakat Tiongkok yang kini tidak lagi sering memegang uang tunai, karena seluruh transaksi dapat dilakukan menggunakan kode QR.

Pengguna aplikasi ini dapat melakukan semua jenis transaksi, mulai dari membeli tiket pesawat atau kereta, membayar tagihan, memesan makanan atau memanggil taksi, dan masih banyak lainnya. Dalam beberapa tahun terakhir, Ant Group telah berkembang dan menawarkan pinjaman cepat kepada konsumen.

Pada 2019, perusahaan tersebut juga merambah pasar asuransi dengan menciptakan produk perawatan kesehatan yang disebut Xianghubao, yang memungkinkan orang membayar sedikit biaya bulanan untuk membantu menutupi biaya perawatan bagi anggota yang terserang penyakit seperti kanker dan Alzheimer.

Pesatnya perkembangan perusahaan Ant Group dan peran dominan dalam lanskap keuangan Tiongkok telah menarik perhatian regulator Tiongkok, yang mencoba memperlambat laju perubahan. Pengawasan terhadap Ant Group dan Alibaba dilakukan ketika Tiongkok memeriksa dengan cermat pengaruh sektor internet negara itu.

Bulan lalu, Tiongkok merilis rancangan peraturan untuk menekan praktik antipersaingan, seperti penandatanganan perjanjian eksklusif dengan pedagang dan penggunaan subsidi untuk menekan pesaing.

Alibaba dan perusahaan yang dipisahkan oleh Tencent Holding Ltd. dikenai denda pada bulan ini karena gagal mengajukan persetujuan resmi sebelum melanjutkan beberapa akuisisi. DW/I-1

Redaktur: Ilham Sudrajat

Penulis:

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.