Trump Ungkap AS akan Ambil Alih Jalur Gaza untuk Ciptakan “Riviera di Timur Tengah”
Presiden AS, Donald Trump
Foto: AFP/ANDREW CABALLERO-REYNOLDSWASHINGTON DC – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pada Selasa (4/2) mengungkapkan rencana luar biasa bagi AS untuk mengambil alih Jalur Gaza, memukimkan kembali warga Palestina di negara lain terlepas dari apakah mereka ingin pergi atau tidak, dan mengubah wilayah tersebut menjadi "Riviera di Timur Tengah."
Trump menyampaikan usulan yang mencengangkan itu dengan suara terkesiap yang terdengar selama konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang ia undang ke Gedung Putih untuk melakukan pembicaraan.
Dalam skema yang tidak merinci bagaimana ia akan memindahkan lebih dari dua juta warga Palestina atau mengendalikan Gaza, Trump mengatakan ia akan membuat daerah kantong yang dilanda perang itu "luar biasa" dengan menyingkirkan bom dan puing-puing yang tidak meledak dan membangunnya kembali secara ekonomi.
"AS akan mengambil alih Jalur Gaza dan kami akan melakukan pekerjaan di sana juga. Kami akan menguasainya," kata Trump.
Ia pun mengatakan ada dukungan dari "kepemimpinan tertinggi" di Timur Tengah dan meningkatnya tekanan pada Mesir dan Yordania untuk menerima pengungsi Gaza, meskipun kedua negara dan Palestina dengan tegas menolak gagasan mengejutkan tersebut.
Menyarankan "kepemilikan jangka panjang" oleh AS, Trump mengatakan rencananya untuk Gaza akan menjadikannya "Riviera di Timur Tengah”. Ini bisa menjadi sesuatu yang sangat luar biasa.
Sekutu utama AS, Netanyahu, bahkan mengatakan rencana Trump dapat "mengubah sejarah" dan patut "diperhatikan".
Netanyahu melakukan kunjungan pertama seorang pemimpin asing ke Gedung Putih sejak Trump kembali berkuasa, tadinya untuk apa yang disebut sebagai pembicaraan guna mengamankan fase kedua gencatan senjata Israel-Hamas setelah gencatan senjata awal selama enam pekan. Namun, hal itu dengan cepat berubah menjadi pengungkapan yang mengejutkan tentang sebuah rencana yang akan sepenuhnya mengubah wajah Timur Tengah.
Trump, yang juga berencana melakukan perjalanan ke Gaza, tampaknya mengisyaratkan bahwa wilayah itu tidak akan dibangun kembali untuk Palestina.
"Kota ini seharusnya tidak mengalami proses pembangunan kembali dan pendudukan oleh orang-orang yang sama yang pernah tinggal di sana, meninggal di sana, dan menjalani kehidupan yang menyedihkan di sana," kata dia. AFP/I-1
Berita Trending
- 1 Rilis Poster Baru, Film Horor Pabrik Gula Akan Tayang Lebaran 2025
- 2 Presiden Prabowo Meminta TNI dan Polri Hindarkan Indonesia jadi Negara yang Gagal
- 3 Tayang 6 Februari 2025, Film Petaka Gunung Gede Angkat Kisah Nyata yang Sempat Viral
- 4 Utusan Presiden Bidang Iklim dan Energi Sebut JETP Program Gagal
- 5 Danantara Jadi Katalis Perekonomian Nasional, Asalkan...
Berita Terkini
- PBSI Seleksi Anggota Pelatnas
- Apa Alasan Lima Korem Jadi Kodam? Mana Saja?
- Berada di Grup yang Berat, Ini Jadwal Lengkap Timnas U-20 Indonesia di Piala Asia U-20 2025
- Trump Tutup USAID, Bantuan AS ke RI Bakal Terganggu
- PN Jakarta Pusat Tolak Gugatan Irsyad Yusuf terhadap Ketum PKB, Muhaimin Iskandar