Muatan Kapal Tol Laut dari Papua Meningkat
Kapal Tol Laut KM Logistik Nusantara 2
Foto: IstimewaJAKARTA - Jumlah muatan dari Provinsi Papua yang diangkut kapal Tol Laut KM Logistik Nusantara 2 meningkat. Dari Merauke, Papua, Kapal mengangkut 19 kontainer, meningkat dari sebelumnya 17 kontainer.
"Kali kedua ini, jumlah kontainer yang diangkut meningkat. Sebanyak 14 kontainer berisi beras dan sisanya 5 kontainer berupa produk unggulan lainnya. Sehingga total ada 19 kontainer yang diangkut dari Merauke dimana sebelumnya hanya mengangkut 16 kontainer saja," kata Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Capt. Antoni Arif Priyadi di Jakarta, Senin (14/12).
Dia berharap angkutan dan muatan asal Merauke terus meningkat dan memberikan ragam pilihan konsumsi masyarakat di wilayah Jawa. Khusus Merauke ini, harus terus didorong agar bisa seperti daerah lain yang sudah berjalan dengan baik pendistribusian barang melalui Tol Laut seperti, daerah Maluku Utara, Morotai, Sulawesi bahkan sudah baik, dan yang akan dikuatkan juga di wilayah Nusa Tenggara.
Antoni juga mengatakan dari jumlah angkutan sekitar 499 Ton ini dikirim dari Merauke melalui lima perusahaan distributor lokal. Lima perusahaan tersebut adalah PT Berkah Mutiara Laut, PT Irian Jaya Logistik, PT Jamarindo, PT Orat Logistik, dan PT Sarana Citra Mandiri Utama.
"Nantinya hasil bumi dari Papua selain Merauke akan dilakukan penguatan dengan mendorong muatan balik kapal Tol Laut dan pada akhirnya bisa menggerakan roda perekonomian yang ada di wilayah Indonesia Timur sehingga tidak saja menjadi daerah konsumtif tapi juga produktif untuk memasarkan hasil buminya," tutupnya. mza/E-10
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Mohammad Zaki Alatas
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Pemerintah Sosialisasikan Hasil COP29 Sembari Meluncurkan RBC-4
- 2 Regulasi Baru, Australia Wajibkan Perusahaan Teknologi Bayar Media Atas Konten Berita
- 3 RI Harus Antisipasi Tren Penguatan Dollar dan Perubahan Kebijakan Perdagangan AS
- 4 Segera diajukan ke Presiden, Penyederhanaan Regulasi Pupuk Subsidi Masuk Tahap Final
- 5 Jika Alih Fungsi Lahan Pertanian Tak Disetop, Indonesia Berisiko Krisis Pangan