Warga Terdampak Bencana di Bintan Bertambah Jadi 1.083 KK
Foto: AntaraTanjungpinang - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mencatat jumlah warga terdampak bencana banjir, longsor, dan angin kencang di wilayah Kabupaten Bintan bertambah menjadi 1.083 kepala keluarga (KK).
"Sejak Jumat (10/1) telah terjadi bencana banjir, tanah longsor, dan angin kencang yang disebabkan curah hujan dengan intensitas tinggi di beberapa wilayah Bintan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kepri Muhammad Hasbi di Tanjungpinang, Minggu malam.
Hasbi mengatakan jumlah warga terdampak bencana alam itu tersebar di delapan kecamatan se-Bintan, meliputi Kecamatan Teluk Sebong 171 KK, Kecamatan Toapaya 143 KK, Kecamatan Gunung Kijang 227 KK, Kecamatan Teluk Bintan 54 KK, Kecamatan Bintan Timur 302 KK, Kecamatan Bintan Utara 175 KK, Kecamatan Bintan Pesisir 1 Kak, dan Kecamatan Seri Kuala Lobam 10 KK.
"Sebanyak 7 KK di antaranya terpaksa mengungsi akibat banjir dan longsor," kata dia.
Selain itu, sejumlah fasilitas umum juga terdampak bencana banjir, longsor, dan angin kencang, seperti Sekolah Khusus di Alamanda dan SD Calista Pasar Baru Tanjung Uban Selatan, serta Posyandu Suka Damai dan Mushollah Miftahul Huda di Tanjung Uban Timur.
Kemudian rumah ibadah tertimpa pohon di Kelurahan Tembeling, dan tiang listrik tumbang di Jalan Basuki Rahmat, Kecamatan Teluk Sebong.
Hasbi menyebutkan sejumlah fasilitas sosial juga terdampak bencana banjir, meliputi jembatan jebol di Jalan Rambutan di Desa Toapaya dan Jalan Galang Batang PT. BAI di Desa Gunung Kijang.
Selanjutnya, Jalan Kampung Flores di Kecamatan Gunung Kijang, Jalan Gesek di Kecamatan Toapaya, Jalan Bhakti Praja dan Jalan Karya Praja di Kelurahan Tanjung Uban Selatan, termasuk Jalan Area Pasar Baru di Kecamatan Bintan Utara, dan Jalan Wacopek Kijang Bintan Timur.
"Ada pula usaha milik pribadi terdampak bencana, yaitu sawah petani terendam banjir seluas 1,5 hektare dan tanaman padi baru berumur tujuh hari di Poyotomo," ujarnya.
Hasbi menambahkan bahwa BPBD Bintan saat ini sedang melakukan Rapid Asessment, di antaranya penilaian kerusakan, kerugian, dan pemenuhan kebutuhan dasar untuk dasar acuan rencana selanjutnya.
Selain itu, BPBD juga melaksanakan koordinasi dengan stakeholder dan peninjauan lokasi terdampak bencana, dan melaksanakan pertolongan evakuasi korban terdampak banjir menggunakan perahu karet.
"Tim sudah melaksanakan pendistribusian bantuan logistik dan mendirikan posko untuk pengungsi yang terdampak bencana," demikian Hasbi.
Berita Trending
- 1 Dorong Industrialisasi di Wilayah Transmigrasi, Kementrans Jajaki Skema Kerja Sama Alternatif
- 2 J-Hope BTS Rilis Musik Baru Maret Tahun Ini
- 3 Tak Sekadar Relaksasi, Ini 7 Manfaat Luar Biasa Terapi Spa untuk Kesehatan
- 4 7 Manfaat Luar Biasa Terapi Biofeedback untuk Kesehatan
- 5 Megawati Ajak Semua Pihak Pikirkan Masa Depan Indonesia, Tagline Cukup Indonesia Raya