Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Keuangan Negara I BLBI Sudah 20 Tahun Dibiarkan dan Rakyat yang Tanggung Bebannya

Utang Tidak Produktif Berpotensi Membangkrutkan Bangsa

Foto : ANTARA/AKBAR NUGROHO GUMAY

KEMISKINAN AKIBAT KORUPSI DAN UTANG YANG TIDAK PRODUKTIF I Warga memilah barang di samping rel, Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta, belum lama ini. Angka kemiskinan Indonesia kembali melonjak, pada September 2020 menjadi 27,55 juta atau 10,19 persen. Utang yang tidak produktif dan korupsi membuat rakyat menjadi miskin dan berpotensi membangkrutkan bangsa.

A   A   A   Pengaturan Font

Dalam kondisi sektor riil dikendalikan segelintir orang yang monopolistik, keuangan negara, jelas Badiul, mengalami kebocoran depan-belakang. Dari belakang obligasi rekap makin hari makin membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), sedangkan dari depan anggaran menguap tanpa bekas. Dana yang digelontorkan ke rakyat seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) banyak yang tidak sampai ke rakyat dan menguap begitu saja karena sifatnya konsumtif.

"Kebangkrutan kita total. Bangkrut uang juga bangkrut moral. Semua ini didiamkan sejak reformasi. Kita semua tidak sadar, tulisan buku tersebut akan menjadi nyata. Apa kita mau diam saja sampai menjadi bangkrut total. Keuangan, pertanian, industri, dan moral juga bangkrut," kata Badiul.

Sebelumnya, Pengamat Politik dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Salamuddin Daeng, mengatakan negara seperti Jepang pernah bangkrut secara finansial, tetapi moralnya tidak, sehingga bisa bangun kembali dalam waktu cepat. Berbeda dengan Indonesia, moralnya juga bangkrut. Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang sudah 20 tahun lebih berjalan terus dibiarkan. Utang orang kaya tersebut dibayarkan oleh rakyat kecil.

BCA misalnya, yang pernah menerima dana obligasi rekapitalisasi dari pemerintah hingga 60 triliun rupiah saat krisis moneter 1998, pada 2020 lalu meraih laba 27,1 triliun rupiah. Hal itu berarti, BCA sudah membagikan deviden, tetapi utangnya ditanggung pemerintah dengan cara berutang melalui obligasi rekap.

Pencurian Uang Negara
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top