Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 29 Jul 2024, 09:46 WIB

Turki Perdebatkan Nasib Jutaan Anjing Liar

Anjing-anjing liar dibungkus selimut hangat yang diberikan oleh pecinta hewan, tertidur di pintu masuk pusat perbelanjaan di distrik Bakirkoy, Istanbul, Turki.

Foto: Daily Mail/Anadolu

ISTANBUL - Parlemen Turki pada hari Minggu (28/7) memulai perdebatan emosional mengenai undang-undang yang bertujuan untuk menekan jutaan anjing liar yang menurut para penentang dapat menyebabkan eutanasia hewan besar-besaran.

Pemerintah memperkirakan ada empat juta anjing liar, dan undang-undang yang akan dibahas selama beberapa hari, akan mengizinkan pembunuhan hewan yang sakit dan hewan yang "berperilaku negatif".

Denda maksimum untuk menelantarkan anjing akan ditingkatkan 30 kali lipat menjadi 60.000 lira ($1.800).

Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan sebelum debat, Turki menghadapi masalah "yang tidak ada duanya di negara beradab" yang "tumbuh secara eksponensial". Meningkatnya jumlah kasus rabies khususnya membuat pemerintah khawatir.

Namun, pihak berwenang membantah bahwa mereka menginginkan eutanasia massal. Erdogan mengatakan orang-orang menginginkan "jalan yang aman".

Kelompok hak asasi hewan menyerukan kampanye sterilisasi massal dan partai-partai oposisi berjanji untuk melawan undang-undang tersebut, bahkan jika undang-undang tersebut disahkan dalam kondisinya saat ini.

Partai Rakyat Republik, yang menguasai Istanbul dan kota-kota besar lainnya, mengatakan, wali kotanya tidak akan menerapkan hukum tersebut. Aksi demonstrasi digelar dalam beberapa minggu terakhir, termasuk di dalam gedung parlemen.

Pemerintah mengatakan, wali kota yang menolak untuk melaksanakan undang-undang tersebut dapat dipenjara. Dan melarang akses pengunjung ke gedung parlemen untuk menghindari protes.

Perdebatan tersebut telah menghidupkan kembali diskusi tentang tindakan tahun 1910 di bawah otoritas Ottoman ketika puluhan ribu anjing liar ditangkap di Istanbul dan dikirim ke pulau terpencil di Laut Marmara.

Anjing-anjing itu saling memakan dan sebagian besar mati karena kelaparan.

Redaktur: Lili Lestari

Penulis: AFP

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.