Turki Perdebatkan Nasib Jutaan Anjing Liar
Anjing-anjing liar dibungkus selimut hangat yang diberikan oleh pecinta hewan, tertidur di pintu masuk pusat perbelanjaan di distrik Bakirkoy, Istanbul, Turki.
Foto: Daily Mail/AnadoluISTANBUL - Parlemen Turki pada hari Minggu (28/7) memulai perdebatan emosional mengenai undang-undang yang bertujuan untuk menekan jutaan anjing liar yang menurut para penentang dapat menyebabkan eutanasia hewan besar-besaran.
Pemerintah memperkirakan ada empat juta anjing liar, dan undang-undang yang akan dibahas selama beberapa hari, akan mengizinkan pembunuhan hewan yang sakit dan hewan yang "berperilaku negatif".
Denda maksimum untuk menelantarkan anjing akan ditingkatkan 30 kali lipat menjadi 60.000 lira ($1.800).
Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan sebelum debat, Turki menghadapi masalah "yang tidak ada duanya di negara beradab" yang "tumbuh secara eksponensial". Meningkatnya jumlah kasus rabies khususnya membuat pemerintah khawatir.
Namun, pihak berwenang membantah bahwa mereka menginginkan eutanasia massal. Erdogan mengatakan orang-orang menginginkan "jalan yang aman".
Kelompok hak asasi hewan menyerukan kampanye sterilisasi massal dan partai-partai oposisi berjanji untuk melawan undang-undang tersebut, bahkan jika undang-undang tersebut disahkan dalam kondisinya saat ini.
Partai Rakyat Republik, yang menguasai Istanbul dan kota-kota besar lainnya, mengatakan, wali kotanya tidak akan menerapkan hukum tersebut. Aksi demonstrasi digelar dalam beberapa minggu terakhir, termasuk di dalam gedung parlemen.
Pemerintah mengatakan, wali kota yang menolak untuk melaksanakan undang-undang tersebut dapat dipenjara. Dan melarang akses pengunjung ke gedung parlemen untuk menghindari protes.
Perdebatan tersebut telah menghidupkan kembali diskusi tentang tindakan tahun 1910 di bawah otoritas Ottoman ketika puluhan ribu anjing liar ditangkap di Istanbul dan dikirim ke pulau terpencil di Laut Marmara.
Anjing-anjing itu saling memakan dan sebagian besar mati karena kelaparan.
Redaktur: Lili Lestari
Penulis: AFP
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 3 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 4 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 5 Meluas, KPK Geledah Kantor OJK terkait Penyidikan Dugaan Korupsi CSR BI
Berita Terkini
- Pemerintah Kukuhkan JK Sebagai Ketum, Sekjen PMI Versi Agung Laksono Tolak Surat Jawaban Kemenkum
- Hati Hati, Ada Puluhan Titik Rawan Bencana dan Kecelakaan di Jateng
- Malam Tahun Baru, Ada Pemutaran Film di Museum Bahari
- Kaum Ibu Punya Peran Penting Tangani Stunting
- Trump Tunjuk Produser 'The Apprentice', Mark Burnett, sebagai Utusan Khusus untuk Inggris