![Tradisi Sambut Ramadan di Jabar](https://koran-jakarta.com/images/article/phpelfgy8_resized.jpg)
Tradisi Sambut Ramadan di Jabar
![Tradisi Sambut Ramadan di Jabar](https://koran-jakarta.com/images/article/phpelfgy8_resized.jpg)
Datangnya Ramadan disambut suka cita kaum muslimin. Banyak cara untuk menunjukkan kegembiraan dalam menyambut datangnya Ramadan. Biasanya hal itu dilakukan secara turun temurun atau menjadi tradisi warga.
Tradisi mandi keramas, misalnya, yang dilakukan di sungai dilakukan puluhan warga. Atau makan bersama, dalam tradisi Sunda dinamakan botram yang dilakukan bersama keluarga, teman dan kerabat di lapangan terbuka. Bisa di alun-alun kota atau lokasi wisata.
Tradisi lainnya adalah berkunjung ke makam keluarga untuk mengirimkan doa yang disebut pula dengan Nadran atau Nyadran. Nah, ada banyak tradisi turun temurun yang dilakukan warga di Jawa Barat (Jabar) dalam menyambut Ramadan, demikian pula tahun ini.
Setiap Ramadan datang, ada hal yang ditunggu-tunggu warga Kota Bandung selain azan magrib, yaitu kehadiran Abah Geyot. Ia selalu hadir saat Ramadan di pusat-pusat keramaian. Tahun ini, Abah Geyot mangkal di sejumlah taman kota seperti di Taman Vanda dan Lapangan Gasibu, depan Gedung Sate.
Abah Geyot merupakan patung laki-laki setinggi sekitar 3 meter yang bertubuh gemuk. Ia selalu mengenakan baju takwa dan berselendangkan sarung. Tak lupa, Abah Geyot pun selalu berpeci.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya