
Tingkatkan Layanan Kesehatan, 66 RSUD Bakal Naik Kelas dari Tipe D ke C
Foto: AntaraJAKARTA - Sebanyak 66 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) akan naik kelas dari tipe D menjadi tipe C. Program pemerintah tersebut akan menyasar rumah sakit di kabupaten/kota terpencil dan terbelakang untuk memastikan layanan kesehatan yang lebih merata dan berkualitas di seluruh Indonesia.
Foto Tangkapan layar M. Ma'ruf
“Peningkatan layanan RSUD ini dirancang untuk memastikan bahwa masyarakat di daerah terpencil sekalipun memiliki akses ke pelayanan kesehatan yang lebih baik dan komprehensif,” ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Widyawati, dalam keterangannya, Rabu (15/01).
Dia menjelaskan, program tersebut merupakan langkah strategis untuk menjawab kebutuhan masyarakat. Menurutnya, daerah 3T selama ini menghadapi keterbatasan akses terhadap pelayanan medis.
“Dengan peningkatan status RSUD nantinya tidak hanya memiliki fasilitas yang lebih lengkap, tetapi juga mampu menyediakan pelayanan spesialistik dasar yang sangat dibutuhkan masyarakat,” jelasnya.
Kekurangan SDM
Widyawati mengungkapkan, rumah sakit tipe C diwajibkan memiliki dokter spesialis dasar, seperti spesialis penyakit dalam, bedah, kebidanan, dan anak.
Dokter spesialis memungkinkan penanganan kasus medis yang lebih kompleks langsung di lokasi, tanpa perlu merujuk pasien ke rumah sakit dengan tingkat pelayanan lebih tinggi.
Dia menyebut, tantangan utama dalam program tersebut adalah keterbatasan sumber daya manusia. Saat ini, masih terdapat kekurangan lebih dari 600 dokter spesialis, baik spesialis dasar maupun spesialis dengan kompetensi khusus terkait kanker, jantung, strok, dan uronefrologi (KJSU), yang sangat dibutuhkan untuk mendukung transformasi ini.
“Kami memahami tantangan ini, tetapi kami yakin dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, institusi pendidikan, dan pihak swasta, kekurangan tenaga medis dapat segera teratasi,” katanya.
Widyawati melanjutkan, RS Tipe C akan dilengkapi dengan fasilitas modern, seperti ruang operasi (OK), ICU, NICU, laboratorium lengkap, dan peralatan radiologi canggih.
Hal ini meningkatkan kemampuan diagnostik sekaligus memperkuat pelayanan kesehatan di daerah.
“Dengan fasilitas dan tenaga medis yang memadai, RS Tipe C juga berperan sebagai penghubung penting dalam sistem rujukan, sehingga dapat mengurangi beban rumah sakit besar dan mempercepat akses pelayanan bagi masyarakat,” ucapnya.
Dia memaparkan, daerah yang menjadi prioritas untuk program ini termasuk Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Maluku, Papua, dan Sulawesi.
Program ini dirancang untuk memastikan bahwa daerah-daerah dengan kebutuhan mendesak mendapatkan perhatian lebih dulu.
“Proses peletakan batu pertama atau groundbreaking dijadwalkan mulai Januari 2025 dengan target operasi penuh pada 2026,” tuturnya. ruf/S-2
Berita Trending
- 1 RI-Jepang Perluas Kerja Sama di Bidang “Startup” dan EBT
- 2 Soal Penutupan TPA Open Dumping, Menteri LH: Ada Tahapan Sebelum Ditutup Total
- 3 Jadwal Liga 1 Indonesia Pekan ke-26: Jamu Persik, Persib Berpeluang Jaga Jarak dari Dewa United
- 4 Pemerintah Kota Banjarmasin-Kemenkum Perkuat Sinergi Layanan Kekayaan Intelektual
- 5 Rekrutmen Taruna TNI 2025 Sudah Dibuka, Ini Link Pendaftaran dan Syaratnya