Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Sabtu, 25 Apr 2020, 03:00 WIB

Teten Masduki : Insentif untuk UMKM akibat Covid-19

Foto: ISTIMEWA

Salah satu sektor yang paling terhantam dengan adanyapandemi Covid-19 adalah usaha mikro, kecil, menengah (UMKM). Tidak sedikit dari mereka yang terpaksa gulung tikar karena tidak kuat lagi menanggung tingginya biaya operasional dan sepinya pelanggan.

Pemerintah membuat sejumlah langkah antisipasi dan bantuan kepada para pengusaha kecil ini. Presiden Joko Widodo meminta semua jajarannya merealokasi anggaran dan refocusing kebijakan guna memberi insentif ekonomi bagi pelaku UMKM dan informal sehingga tetap dapat berproduksi dan beraktivitas.

Untuk mengetahui lebih jauh terkait apa yang akan dan sudah dilakukan pemerintah mengatasi dampak pandemi Covid-19 ini, wartawan Koran Jakarta, Mohammad Zaki Alatas, berkesempatan mewawancarai Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, di beberapa kesempatan terpisah, di Jakarta, baru-baru ini ditambah keterangan tertulis. Berikut naskah selengkapnya.

Sejakpandemi Covid-19, apa yang pertama dilakukan pemerintah untuk membantu sektor UKM?

Iya, sekitar awal Maret lalu kami telah menyampaikan imbauandan mengajak seluruh pelaku UKM untuk turut menerapkan prosedur pencegahan penyebaran Covid-19 di tempat usaha masing-masing. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan pelaku usaha dalam mencegah penyebaran virus korona tersebut.

Apa saja langkah tersebut?

Pertama,berharap para pelaku usaha menyediakan hand sanitizer untuk para pelanggan yang datang. Pastikan disediakan plastic clip, yang usahakan berbahan organik, untuk keperluan melindungi HP pelanggan. Untuk makanan siap saji harus ditempatkan dalam wadah tertutup. Alat makan sekali pakai digunakan untuk semua pelanggan.

Kamimeminta para staf di setiap tempat usaha, wajib menggunakan hand gloves dan mouth cover (masker). Pastikan ada jarak antarkonsumen, baik dalam antrean atau antarmeja dan kursi konsumen, minimal satu meter. Upaya ini pun dalam rangka menjaga kepercayaan konsumen sekaligus mengoptimalkan standardisasi pelayanan ke depannya.

Bagaimana dengan nasibkeberlanjutan usaha mereka?

Itu tentu menjadi konsen kami. Saya bisa tegaskan keberlanjutan usaha koperasi dan UMKM (KUMKM) harus menjadi prioritas penting yang diselamatkan di tengah pandemi Covid-19. Pentingnya peran pelaku KUMKM di tengah krisis atau wabah untuk tetap menjaga bergeraknya sektor riil di Tanah Air.Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo memberikan perhatian yang serius terhadap pelaku UMKM dan sektor informal dalam menyikapi dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Apa arahan dari Presiden Joko Widodo?

Presiden meminta kami, semua jajaran pemerintah, merealokasi anggaran dan refocusing kebijakan guna memberi insentif ekonomi bagi pelaku UMKM dan informal sehingga tetap dapat berproduksi dan beraktivitas serta tidak melakukan PHK.

Lalu, bagaimana dengan bantuan pendanaan?

Pemerintah sudah memastikan akan ada relaksasi kredit bagi UMKM, terutama untuk nilai kredit di bawah 10 miliar sebagai upaya meminimalisasi dampak wabah Covid-19. Kredit itu terinci, baik kredit perbankan maupun industri keuangan nonbank. Relaksasi yang diberikan bisa berupa penundaan cicilan sampai satu tahun dan penurunan bunga.

Relaksasinya seperti apa?

Untuk pelaku UMKM ada relaksasi cicilan kredit di bank agar usaha tetap berjalan. Untuk ojek online juga penting penundaan cicilan kredit. Apalagi dalam kondisi social distancing begini, servis dari ojek online lebih dibutuhkan untuk distribusikan produk UMKM. Bagi para pekerja harian termasuk tukang ojek, soper taksi, hingga nelayan juga akan ada relaksasi kredit yang diberikan berupa pembayaran bunga atau angsuran diberikan kelonggaran selama satu tahun.

Pemerintah sangat memperhatian ojek online ya?

Saya melihat ojek online ini adalah ujung tombak para pelaku UMKM di tengah dampak Covid-19. Ojek online menjadi garda depan untuk mendistribusikan penjualan. Keringanan penundaan cicilan kredit untuk ojek online penting agar UKM tetap hidup. Walaupun demikian, kami mengajak pelaku KUMKM dan para pekerja harian tetap optimistis dan tidak perlu khawatir, namun tetap waspada di tengah pandemi Covid-19.

Selain ojek online juga tetap diperhatikan kan?

Tentu, saya tekankan di sini, pemerintah sangat serius untuk memikirkan dan mencari jalan keluar berupa jaring pengaman sosial yang diharapkan akan mengamankan mereka dari sisi ekonomi selama wabah terjadi.

Berapa banyak pelaku UMKM di Tanah Air?

Pelaku UMKM, terutama yang sektor mikro, ada 64 juta unit usaha. Ini bukan persoalan kecil, persoalan besar. Jadi, memang bukan tanggung jawab pemerintah saja, tapi swasta dan masyarakat. Kami mengajak semua pihak termasuk swasta, BUMN, dan masyarakat untuk membantu UMKM tetap berproduksi sebagai sektor yang menumpu sektor riil level terbawah di Indonesia di tengah pandemi Covid-19.

Bagaimana dengan bantuan stimulus?

Pemerintah telah menyiapkan sejumlah stimulus khusus untuk menjaga daya beli terhadap produk UMKM. Ada dua stimulus khusus sebagai upaya untuk menjaga dan meningkatkan daya beli masyarakat terhadap produk UMKM di tengah wabah Covid-19.

Untuk mengantisipasi dampak ekonomi akibat Covid-19, kami menyiapkan beberapa program. Salah satunya adalah memberikan stimulus bagi peningkatan daya beli UMKM dan disetujui oleh Presiden dengan anggaran dua triliun rupiah.

Seperti apa stimulusnya?

Stimulus tersebut mampu mendongkrak penjualan produk-produk UMKM dan dengan anggaran dua triliun rupiah dan diskon 25 persen untuk konsumen dua juta orang diharapkan akan memberikan stimulus terhadap daya beli UMKM sebesar 10 triliun rupiah.

Selain itu?

Stimulus yang kedua, dalam bentuk bantuan tunai untuk sektor mikro.Teknisnya ada beberapa model yang sedang kami persiapkan. Kami sedang memberikan stimulus bagi jasa antar termasuk tukang ojek online.Untuk ini pemerintah perlu kerja sama dengan e-commerce. Untuk mengefektifkan social distancing, harus dicarikan solusinya agar social distancing ini produktif.

Kalau yang stimulus tunai ini seperti apa?

Stimulus bantuan tunai dicontohkan berupa dana tiga juta rupiah untuk usaha mikro/ultra mikro yang sudah terdampak Covid-19 dari data yang diusulkan dinas di daerah. Kemudian juga bantuan sebesar dua juta rupiah kepada individu yang memiliki usaha mikro, skema bantuan empat juta rupiah bekerja sama dengan BUMN pangan seperti Bulog, serta dalam bentuk subsidi biaya pengantaran usaha mikro yang belum masuk ke platform digital. Koperasi di daerah yang terdampak.

Berarti untuk stimulus tunai ini Kementerian bekerja sama dengan pihak lain?

Kami sudah berkoordinasi dengan BUMN pangan yang siap menjadi off taker untuk mendistribusikan produk pangan ke warung-warung tradisional.

Kementerian juga meluncurkan program antisipasi, bisa dijelaskan?

Benar saatdalam rapat virtual bersama Komisi VI DPR awal April lalu, ada delapan program yang sedang dipersiapkan khusus untuk meredam dampak Covid bagi sektor KUMKM.

Apa saja?

Pertama, kami mengajukan stimulus daya beli produk UMKM dan koperasi. Ini sudah disampaikan dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden Jokowi dan disetujui angkanya sekitar dua triliun rupiah untuk sementara ini.Kedua, pihaknya mendukung dan mengefektifkan social distancing, tapi dalam waktu bersamaan juga warung-warung bisa berjalan dengan baik usahanya.

Kami punya program belanja di warung tetangga bekerja sama dengan sembilan BUMN Klaster Pangan dan kelompok masyarakat untuk mendorong gerakan sosial. Program ini sebenarnya bagaimana warung-warung di tingkat RT, di tingkat lingkungan kita mendapat supply barang dagangan sehingga mereka bisa jualan ke tetangga-tetangganya secara online. Online-nya sederhana, nanti warung bisa mengantarkan belanjaan tetangga ke rumah masing-masing.

Program lainnya apa?

Ketiga, program restrukturisasi dan subsidi suku bunga kredit usaha mikro yang sampai saat ini masih dibahas dengan Kementerian Keuangan. Keempat, restrukturisasi kredit yang khusus bagi koperasi melalui LPDB KUMKM. Kelima, mendorong penyediaan masker untuk semua, baik bagi tenaga medis maupun masyarakat umum.

Hal ini dilakukan, antara lain dengan mendorong gerakan penggunaan masker kain buat siapa saja yang terpaksa harus beraktivitas keluar rumah dan mengajak UMKM di berbagai daerah untuk memproduksi. Kami juga mempertemukan koperasi dan UMKM produksi dengan offtaker masker, hand sanitizer, dan APD (alat pelindung diri) yang dibutuhkan tenaga kesehatan saat.

Selanjutnya program apa lagi?

Program keenam, kami berupaya memasukkan sektor mikro yang jumlahnya cukup banyak dan paling rentan terdampak Covid-19 dalam klaster penerima kartu prakerja untuk pekerja harian. Ketujuh, bantuan langsung tunai. Budgetnya sedang disusun oleh Kementerian Keuangan, tapi kami bisa menjadi salah satu penyalur dari bantuan langsung ini yang sebenarnya semacam bantuan sosial yang diperluas.

Terakhir, terkait dengan pajak, di mana pihaknya mengusulkan Pph 21, pajak penghasilan impor, Pph 25, restitusi pertambahan nilai bisa direlaksasi untuk KUMKM. Kami berharap delapan langkah mitigasi ini membawa dampak ekonomi positif terhadap pelaku KUMKM.

Ada masukan untuk usaha yang bisa dikembangkan pada saat ini?

Kami mengajak para pelaku koperasi dan UMKM, terutama yang bergerak di bidang fesyen dan konveksi agar membantu program pemerintah dalam gerakan masker kain dengan memproduksi lebih banyak masker berbahan baku kain.Kami melihat peluang kapabilitas koperasi dan UMKM untuk memproduksi APD, termasuk masker bagi masyarakat tanpa mengganggu ketersediaan APD bagi tenaga medis.

Ada dukungan dari Kementerian terkait hal ini?

Kami terus menyosialisasikan penggunaan masker kain bagi masyarakat, mulai mengumpulkan cukup banyak data terkait konveksi dan para UMKM yang memproduksi masker kain.Gerakan yang saat ini sedang digalakkan oleh Kemenkop dan UKM adalah #MaskerKainUntukSemua. Untuk mengikuti gerakan ini bisa melalui websitewww.maskeruntuksemua.comdan Instagram @kemenkopukm.

Di sini, publik bisa mengakses berbagai informasi tentang masker kain, mulai dari informasi kesehatan, sampai tutorial pembuatan masker kain secara mandiri. Di website ini, para pelaku UMKM bisa mendaftar untuk ambil bagian dalam gerakan ini.

Ada menggandeng publik figur?

Publik figur sudah semakin banyak yang terlibat mengimbau masyarakat untuk menggunakan masker kain. Lewat tagar #MaskerKainUntukSemua di media sosial mereka, kepedulian tentang hal ini menjadi hal nyata. Tidak hanya mengajak menggunakan masker kain, namun beberapa publik figur seperti Ivan Gunawan dan desainer Anne Avantie turut memproduksi masker kain untuk didonasikan ataupun dijual dengan harga wajar.

Ada pesan khusus dari Presiden?

Presiden Joko Widodo menyiapkan empat langkah untuk memitigasi dampak Covid-19 terhadap UMKM. Pertama, percepatan bagi upaya relaksasi restrukturisasi kredit UMKM yang mengalami kesulitan. Kedua, dalam masa pandemi ini, Presiden meminta agar disiapkan skema baru pembiayaan, terutama berkaitan dengan investasi dan modal kerja yang pengajuannya lebih mudah dengan jangkauan terutama bagi daerah-daerah yang terdampak.

Ketiga, memasukkan para pelaku usaha mikro atau masyarakat yang membutuhkan dalam skema bantuan sosial, terutama yang berkaitan dengan paket sembako. Keempat, UMKM diberikan peluang terus untuk berproduksi di sektor pertanian, industri rumah tangga, warung tradisional sektor makanan, dengan protokol kesehatan yang ketat.

N-3

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis:

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.