Tertawalah Sampai Sakit Perut
Beberapa tempat di otak yang aktif saat tertawa adalah korteks motorik, yang mengontrol otot, lobus frontal berfungsi memahami konteks, dan sistem limbik yang memodulasi emosi positif. "Mengaktifkan semua sirkuit ini memperkuat koneksi saraf dan membantu otak yang sehat mengoordinasikan aktivitasnya," kata Gibson.
Bagi mereka yang sedang dilanda stress, tertawa dapat mengurangi intensitas tekanan karena respons fisik dan emosional berkurang. Hal ini karena aktivitas itu mengaktifkan jalur saraf emosi seperti kegembiraan dan meningkatkan suasana hati.
Proses pengurangan stres saat tertawa terjadi karena munculnya neurotransmitter serotonin. Hormon ini berguna meredakan gejala stres yang fungsinya serupa dengan obat antidepresan, obat dalam pengobatan gangguan kecemasan.
Serotonin berguna dalam membatasi pelepasan hormon kortisol yang dapat merusak sistem kardiovaskular, metabolisme, dan kekebalan dari waktu ke waktu. "Tawa itu seperti penawar stres meningkatkan kerentanan terhadap penyakit," lanjut Gibson.
Apa yang dikatakan Gison sejalan dengan penelitian Profesor Robin Dunbar, seorang psikolog evolusioner di Universitas Oxford. Penelitiannya mengenai tawa dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the Royal Society of Biological Sciences. Dia menyebut, tertawa hingga terbahak-bahak malah sangat baik bagi kesehatan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya