Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tantangan Karbon Tinggi dalam Pengolahan Nikel Indonesia untuk Kendaraan Listrik

Foto : istimewa

Indonesia ingin memanfaatkan cadangan nikelnya yang besar saat dunia beralih menuju kendaraan listrik.

A   A   A   Pengaturan Font

Pelaku industri juga menaruh harapan besar terhadap rencana kawasan industri hijau di Provinsi Kalimantan Utara, di pulau Kalimantan. Pemerintah Indonesia telah mendorong pembangunan taman sebagai bagian dari janji nol karbon pada 2060, menjanjikan investor hingga 23 gigawatt pembangkit listrik tenaga air dari sungai-sungai besar yang mengalir melalui provinsi tersebut. Rencana untuk pembangkit listrik tenaga air telah mengalami penundaan.

Sementara itu, pemerintah Indonesia dilaporkan sedang mempertimbangkan pajak progresif atas ekspor beberapa produk nikel. Brown menyarankan bahwa jika pajak semacam itu dikenakan, maka pajak tersebut didasarkan pada intensitas karbon sehingga proyek-proyek yang menghasilkan emisi karbon yang lebih tinggi dikenai pajak dengan tarif yang lebih tinggi. Dia juga mendesak pemerintah untuk melanjutkan rencana pajak karbon, yang seharusnya mulai berlaku awal tahun ini, dan memasukkan industri nikel di dalamnya.

"Dengan begitu, pemerintah akan bisa mendorong produksi nikel yang lebih bersih," katanya.

Dan Digges dari Norton Rose Fulbright mengatakan, IEA sendiri dengan jelas dalam laporannya bahwa bahkan berdasarkan kandungan karbon nikel saat ini yang masuk ke baterai ini, mereka jauh lebih hemat karbon daripada mesin pembakaran internal.

"Jadi kami masih ingin menurunkannya. jalan, tapi kita bisa melangkah lebih jauh," tutupnya.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top