“Startup' Indonesia Turut Majukan Ekonomi Global
Tahap penjurian "Peningkatan Kapasitas Startup" yang diselenggarakan oleh KemenkopUKM di Kota Batu, Jumat (23/8/2024).
Foto: ANTARA/HO-Ngalup Collaborative NetworkMALANG - Asisten Deputi Pengembangan Teknologi Informasi dan Inkubasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Christina Agustin menyatakan bahwa keberadaan startup atau perusahaan rintisan di Indonesia memiliki peran penting untuk memajukan ekonomi global.
"Startup memiliki potensi besar untuk menjadi mesin penggerak ekonomi di berbagai negara, termasuk Indonesia," kata Christina dalam keterangannya di Kota Batu, Jawa Timur, Sabtu (24/8).
Perusahaan rintisan berpotensi memunculkan inovasi baru yang memberikan dampak pada perkembangan dunia bisnis di masa depan. Apalagi, bidang usaha tersebut banyak didominasi anak muda yang dikenal seringkali menghadirkan ide segar.
"Melalui startup dapat mengubah ide-ide mereka menjadi solusi yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan perekonomian," kata dia.
Berdasarkan data yang dihimpun, hingga Januari 2024 di Indonesia terdapat 2.562 perusahaan rintisan. Jumlah mendudukkan Indonesia di urutan keenam negara dengan jumlah startup terbanyak.
Karena itu, sebagai komitmen mendukung perkembangan perusahaan rintisan, Kementerian Koperasi dan UKM memberikan fasilitas inkubasi bisnis bertajuk "Peningkatan Kapasitas Startup" yang diselenggarakan di salah satu hotel di Kota Batu, pekan ini.
Langkah itu pun mendapatkan dukungan dari banyak pihak, termasuk dua perusahaan digital Ngalup Collaborative Network dan Beon Intermedia.
Hadirkan Inovasi
CEO Ngalup Collaborative Network Andina Paramitha menyatakan perusahaan rintisan pada ajang sudah terlihat memiliki potensi dalam menghadirkan inovasi mendukung pertumbuhan bisnis, tetapi ada beberapa yang masih perlu memperkuat latar belakang produk dan model bisnis yang ditawarkan.
"Beberapa startup harus memperkuat model bisnisnya agar lebih fokus. Semua yang berkompetisi keren, idenya bagus semua," kata Andina.
Sementara, pendiri Beon Intermedia Farid Rahman menyebut peserta kompetisi sudah ada yang produknya sudah berhasil diterima pasar hingga memiliki peta konsep bisnis jangka panjang.
"Startup itu harus jelas scalability-nya. Tujuannya harus jelas, possible atau tidak dibesarkan. Sehingga, harus lebih fleksibel dalam mengikuti perkembangan," ujarnya.
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 3 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 4 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 5 Meluas, KPK Geledah Kantor OJK terkait Penyidikan Dugaan Korupsi CSR BI
Berita Terkini
- Pemerintah Kukuhkan JK Sebagai Ketum, Sekjen PMI Versi Agung Laksono Tolak Surat Jawaban Kemenkum
- Hati Hati, Ada Puluhan Titik Rawan Bencana dan Kecelakaan di Jateng
- Malam Tahun Baru, Ada Pemutaran Film di Museum Bahari
- Kaum Ibu Punya Peran Penting Tangani Stunting
- Trump Tunjuk Produser 'The Apprentice', Mark Burnett, sebagai Utusan Khusus untuk Inggris