Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sentimen Miring CEO Raksasa Migas Bisa Abaikan Agenda Iklim untuk Negara Berkembang

Foto : THE Intercept/GI/Sascha Schuermann

Sultan Al Jaber, presiden KTT iklim COP28 dan CEO Perusahaan Minyak Nasional Abu Dhabi pada 8 Juni 2023, di Bonn, Jerman.

A   A   A   Pengaturan Font

Al-Jaber, Masdar, dan ADNOC

Beberapa orang menggambarkan kepemimpinan Al-Jaber dalam COP 28 sebagai upaya UEA untuk melakukan "greenwash" atas rencana ekspansi minyak dan gas ADNOC, salah satu perusahaan minyak terbesar di dunia.

Meskipun saya bersimpati dengan kekhawatiran ini, saya dan rekan-rekan saya menganggapnya terlalu sederhana.

Al-Jaber menghabiskan sebagian besar karirnya di sektor energi terbarukan. Pada 2006, ia mendirikan dan menjalankan perusahaan energi terbarukan pelat merah UEA, Masdar. Di sana, dia mengembangkan Masdar sehingga menjadi operator energi terbarukan terbesar di Afrika.

Al-Jaber baru ditunjuk sebagai CEO ADNOC pada 2016, dalam rangka peluncuran resmi "strategi pascaminyak nasional" UEA. Tahun sebelumnya, Putra Mahkota Mohammed bin Zayed menyampaikan pidato di pertemuan puncak pemerintah UEA. Dia menyatakan bahwa UEA akan merayakan "barel minyak terakhir" pada pertengahan abad ini.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top