Minggu, 19 Jan 2025, 03:35 WIB

Sangat Terbuka untuk Perbaikan, Pemerintah Perhatikan Surat Kaleng dari Anak-anak dalam Program MBG

Ilustrasi - Siswa menunjukkan menu makanan saat uji coba program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD Negeri Kepatihan Solo, Jawa Tengah, Jumat (10/1/2025).

Foto: ANTARA/Maulana Surya

Jakarta - Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Prita Laura memastikan bahwa pemerintah akan memperhatikan seluruh surat kaleng berisi masukan dan kritik terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disampaikan para penerima manfaat, khususnya pelajar.

"Di banyak tempat yang ditulis macam-macam. Siswa meniru yang pernah dilihatnya di berita-berita sebelumnya, tapi tetap saja ini adalah gaya khas terima kasih mereka," katanya melalui Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) di Jakarta, Jumat.

Salah satu contohnya, kata Prita, pada Program MBG yang tengah berlangsung di SDN 7 Subagan dan MTsN Karangasem, Bali, Jumat (17/1), yang kembali menuai respons hangat dari para siswa.

"Terima kasih nasi gratisnya Pak. Maaf kalau tahu dan sayurnya tidak saya makan, karena saya tidak begitu suka. Besok makanannya yang lebih enak ya Pak," petikan surat kaleng tersebut.

Ada pula surat kaleng yang berisi permintaan tambahan lauk berupa sosis, susu, atau sambal untuk menu berikutnya.

Siswa lainnya dari sekolah yang sama, juga menulis, "Terima kasih makanan

Prita menyebutkan bahwa fenomena surat kaleng seperti ini juga kerap ditemukan dalam pelaksanaan program MBG di wilayah lainnya.

Sebagian besar surat berisi ucapan terima kasih, namun ada juga yang mengajukan permintaan menu tertentu untuk makanan di hari berikutnya, kata Prita menambahkan.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi dalam kunjungan kerja ke sekolah itu menemukan sejumlah surat kaleng berisi masukan dari para siswa tentang program tersebut.

Menteri PPPA menegaskan pentingnya mendokumentasikan semua masukan, baik itu berupa ucapan terima kasih maupun permintaan khusus.

"Masukan-masukan ini menjadi bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas program ke depannya. Bahkan lewat surat-surat kecil seperti ini, kami bisa memahami kebutuhan dan harapan anak-anak," ujarnya.

??????Arifatul menyampaikan apresiasi kepada anak-anak atas kejujuran dan semangat mereka dalam memberikan masukan.

“Ini bukti bahwa mereka merasa didengar dan dilibatkan. Harapannya, program MBG tidak hanya memberikan manfaat gizi tetapi juga menjadi wadah komunikasi positif antara pemerintah dan masyarakat,” katanya.

Program MBG di Karangasem ini baru berjalan selama dua pekan dan terus diawasi secara langsung oleh pemerintah untuk memastikan keberhasilannya.

Pemerintah juga membuka ruang bagi anak-anak di seluruh daerah pelaksanaan MBG untuk menyampaikan ide dan masukan mereka, baik secara langsung maupun melalui surat-surat sederhana seperti yang ditemukan di Bali ini.

“Ini adalah bentuk perhatian nyata pemerintah untuk menjadikan program ini lebih baik lagi,” katanya.

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan: