Rupiah Masih Sulit 'Rebound'
Foto: ISTIMEWAJAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dollar AS berpotensi melanjutkan pelemahannya, hari ini (10/9). Pelemahan rupiah dipicu berlanjutnya penguatan dollar AS.
Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong melihat rupiah masih akan sulit untuk rebound kendati sentimen secara keseluruhan masih positif. Hal itu disebabkan indeks dollar masih akan kuat rebound setelah sempat turun mendekati level psikologis di level 100.
Menurutnya, aksi jual aset berisiko atau risk off masih berlanjut sehingga membebani rupiah. Karenanya, dia memproyeksikan rupiah dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Selasa (10/9), bergerak di kisaran 15.400 - 15.550 rupiah per dollar AS.
Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada akhir perdagangan, Senin (9/9) sore, melemah 78 poin atau 0,51 persen dari akhir pekan lalu menjadi 15.456 rupiah per dollar AS. Pelemahan dipengaruhi data penurunan tingkat pengangguran di Amerika Serikat (AS) pada Agustus 2024.
"Angka laju pengangguran AS pada Jumat pekan lalu terpantau lebih rendah yakni sebesar 4,2 persen dibandingkan periode sebelumnya yang berada di angka 4,3 persen," kata Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, awal pekan ini.
Ibrahim menuturkan tingkat upah secara bulanan naik 0,7 persen dari perkiraan kenaikan 0,3 persen. Demikian juga secara tahunan naik 3,8 persen dari perkiraan kenaikan 3,7 persen.
Hal tersebut berujung pada ekspektasi pemangkasan suku bunga bank sentral AS (The Fed) lewat CME FedWatch Tool tetap tinggi namun semakin meningkat untuk pemotongan sebesar 25 basis poin (bps) dibandingkan 50 bps.
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Antara, Muchamad Ismail
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Keluarga Sido Muncul Kembangkan Lahan 51 Hektare di Semarang Timur
- 3 Kejati NTB Tangkap Mantan Pejabat Bank Syariah di Semarang
- 4 Pemerintah Diminta Optimalkan Koperasi untuk Layani Pembiayaan Usaha ke Masyarkat
- 5 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
Berita Terkini
- Status Pailit Sritex, Berikut Penjelasan BNI
- Arab Saudi: Habis Minyak Bumi, Terbitlah Lithium
- Misi Terbaru Tom Cruise: Sabotase Pasukan Jerman!
- AirNav Pastikan Kelancaran Navigasi Penerbangan Natal dan Tahun Baru 2024/2025
- Sambut Natal 2024, Bank Mandiri Bagikan 2.000 Paket Alat Sekolah hingga Kebutuhan Pokok di Seluruh Indonesia