Rupiah Belum Bisa Lepas dari Sentimen Negatif Domestik, Intip Prediksinya
- rupiah
JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi melanjutkan pelemahannya, awal pekan ini. Sentimen penggeraknya diperkirakan berasal dari internal dan eksternal, terutama perkembangan ekonomi di Amerika Serikat (AS).

Ket.
Doc: istimewa
Analis Doo Financial Lukman Leong melihat rupiah masih susah rebound dan masih belum bisa lepas dari sentimen negatif domestik. Dari sisi eksternal, rilis final data pertumbuhan ekonomi dan inflasi AS menjadi indikator yang dapat diperhatikan pada pergerakan rupiah.
Karenanya, Lukman memproyeksikan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Senin (24/3), bergerak melemah di kisaran 16.400– 16.600 rupiah per dollar AS.
Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada penutupan perdagangan, Jumat (21/3), di Jakarta melemah sebesar 17 poin atau 0,10 persen dari sehari sebelumnya menjadi 16.502 rupiah per dollar AS.
Pengamat mata uang sekaligus Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi menyatakan pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi keyakinan pasar bahwa Federal Reserve (The Fed) akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi.
“Dollar pulih dari kerugian pasca-Fed karena pasar semakin yakin bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama tahun ini, bahkan ketika mempertahankan proyeksi pemotongan 50 basis points (bps) pada tahun 2025. Pasar terlihat memperkirakan lebih sedikit peluang suku bunga turun dalam waktu dekat, terutama karena Fed tidak mengubah suku bunga minggu ini,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta.