Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Riset Ilmu Sosial Tidak Penting Dibanding Ilmu Alam, Benarkah?

Foto : The Conversation/Shutterstock/Arthimedes

Berdasarkan data Scimago Country Rank, Indonesia menempati peringkat ke-14 dari 237 negara di dunia untuk kategori jumlah publikasi riset sosial pada 2022.

A   A   A   Pengaturan Font

Bbanyak yang masih beranggapan bahwa ilmu sosial adalah ilmu kelas dua jika dibandingkan dengan ilmu alam.

Ranny Rastati, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)

Ilmu sosial sudah hadir sejak era tokoh filsafat Yunani kuno seperti Plato dan Aristoteles.

Pada era modern, terminologi ilmu sosial muncul pada abad ke-19 ketika filsuf Prancis Auguste Comte memperkenalkan pandangan bahwa perilaku sosial dapat diteliti secara ilmiah. Kemudian, Emile Durkheim, seorang sosiolog Prancis, melakukan terobosan dengan mempelajari masyarakat manusia secara objektif dan menggunakan metode ilmiah yang ketat.

Meskipun telah memiliki perjalanan sejarah yang panjang, masih banyak masyarakat yang belum memahami nilai penting ilmu sosial. Sebagai peneliti sosial, contohnya, saya kerap menerima kritik dari masyarakat ketika melakukan riset karena banyak yang masih beranggapan bahwa ilmu sosial adalah ilmu kelas dua jika dibandingkan dengan ilmu alam.

Beberapa penyebabnya adalah:
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top