Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hambatan Ekonomi I "Booming" Komoditas Hanya Dinikmati Kelompok Tertentu

“Rent Seeking" Penyebab “Dutch Disease" Mengakar Subur di Indonesia

Foto : Sumber: The Global Competitiveness Report 2023
A   A   A   Pengaturan Font

Manufaktur penting karena hanya sektor itulah yang mampu membuka lapangan kerja yang lebih banyak, terlebih Indonesia dihadapkan pada tantangan bonus demografi. Angkatan kerja Indonesia diperkirakan pada 2030 mencapai 201,1 juta orang dan tahun 2050 sebesar 212,5 juta orang.

"Mereka ini harus diserap oleh manufaktur dan pendapatannya secara perlahan mulai meningkat dan pada akhirnya akan menjadi kekuatan ekonomi untuk mengangkat perekonomian nasional ke level yang lebih tinggi," kata Badiul.

Atasi Deindustrialisasi

Dari Yogyakarta, Guru Besar Fakultas Bisnis dan Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Aloysius Gunadi Brata, mengatakan setelah terjebak lama dalam middle income trap, Indonesia membutuhkan langkah-langkah yang tepat untuk menuju Indonesia Emas 2045, yakni menjadi negara berpendapatan tinggi.

"Tentu, deindustrialisasi yang terjadi secara prematur harus diatasi. Reindustrialisasi menjadi krusial dan harus benar-benar diurus agar punya kontribusi yang signifikan dalam Produk Domestik Bruto (PDB). Kebijakan ini harus jelas agar tidak sekadar berlindung di balik argumen hilirisasi khususnya sumber daya mineral yang ketersediaannya pun makin terbatas," papar Aloysius.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top