Saat ini pemuda menguasai sekitar 62 persen dari total struktur kependudukan dan menjadi potensi kekuatan utama dalam menggerakkan roda ekonomi masa depan.
Peningkatan utang luar negeri ini tidak lagi menjadi laverage, melainkan justru menghambat pertumbuhan ekonomi sebab belanja yang dibiayai hampir sebagian besar bersifat konsumtif.