“Rent Seeking" Penyebab “Dutch Disease" Mengakar Subur di Indonesia
» Reindustrialisasi jadi krusial dan harus benar-benar diurus agar kontribusinya signifikan pada PDB.
JAKARTA - Perburuan rente yang dilakukan segelintir kelompok tertentu dinilai sebagai penyebab penyakit Belanda atau "Dutch disease" mengakar subur di Indonesia. Praktik ini telah berlangsung lama dengan kemampuan mereka mempengaruhi bank agar menjalankan fungsi intermediasi lebih besar ke sektor konsumtif dan pembiayaan properti yang semakin menggelembung (bubble).
Di sisi lain, birokrasi yang berjalan menyebabkan sistem ekonomi biaya tinggi atau high cost economy system. Kondisi tersebut makin diperparah dengan aparat penegak hukum yang korup, sehingga tidak ada kepastian hukum yang mematikan daya saing industri, pertanian, dan mengerdilkan pengembangan inovasi teknologi nasional.
Manajer Riset Seknas Fitra, Badiul Hadi, mengatakan "Dutch disease" sudah berkali-kali menginveksi perekonomian nasional karena dibutakan dengan booming harga komoditas tertentu, seperti booming harga minyak di masa lalu, kemudian kelapa sawit, batu bara, dan nekel beberapa waktu lalu.
Lonjakan harga komoditas tersebut tidak memberi manfaat yang maksimal kepada negara, karena kelompok-kelompok pengusaha yang bergerak di sektor itulah yang menikmati lonjakan harga tersebut.
"Kita harus belajar dari kesalahan di masa lalu, penting bagi pemerintah memperkuat industri manufaktur sebagai penopang perekonomian nasional, karena sumber daya alam berbasis fosil terbatas," kata Badiul.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya