Presiden: Regulasi Jangan Matikan Inovasi
Direktur Utama PT Telekomunikasi Tbk (Telkom), Alex J Sinaga ( kanan) didampingi Direktur Digital & Strategic Portfolio Telkom David Bangun (ketiga dari kiri) menjelaskan upaya Telkom- Group dalam mendorong kemajuan ekonomi digital Indonesia saat kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke stan TelkomGroup di Indonesia Business & Development Expo 2017 di Hall A JCC, Rabu (20/9).
Foto: Koran Jakarta/M YasinJAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah akan terus berupaya untuk memanfaatkan berbagai peluang yang muncul akibat perubahan global, terutama terkait berbagai inovasi baru yang tengah bermunculan di tengah masyarakat. "Keleluasaan untuk bereksperimen harus diberikan kepada seluruh masyarakat.
Karena inovasi itu membutuhkan eksperimen. Hal-hal yang baru ini harus dicoba dan itu membutuhkan biaya. Berarti startup (bisnis rintisan) jangan dicekik dengan regulasi yang berlebihan. Jangan banyak diatur!" kata Presiden Jokowi dalam sambutan saat pembukaan Indonesia Business dan Development Expo (IDB) di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (20/9).
Menurut Presiden, banyaknya aturan yang menghambat justru mengakibatkan inovasi turut terhambat. Bahkan, Presiden menyebut aturan yang ada sudah terlalu banyak. "Banyaknya aturan yang ada tersebut pada akhirnya malah mempersulit diri sendiri," tutur Presiden. Pemerintah sendiri, lanjut Presiden, sedang gencargencarnya melakukan upaya meningkatkan kemudahan berusaha di Indonesia, termasuk deregulasi dari kebijakan dan aturan-aturan yang dinilai dapat menghambat dunia usaha.
Pemerintah pun berharap dengan kebijakan itu dapat mengurangi tumpang tindihnya aturan dan persyaratan yang menghambat cara-cara dan inovasi-inovasi baru untuk bermunculan. "Ini menjadi tugas saya untuk terus menggempur peraturan-peraturan itu agar semakin sedikit sehingga kita lincah dan fleksibel dalam melakukan inovasi," jelas Presiden.
Dalam kesempatan itu, Presiden mengatakan pemerintah juga akan mendukung tumbuhnya perekonomian digital. Selain itu pemerintah juga memperhatikan aspek keamanannya karena ekonomi digital sangat rentan terhadap kejahatan siber dan berimplikasi terhadap elemen-elemen ketahanan nasional lainnya.
Keuangan Digital
Sementara itu, industri perbankan nasional terus berkompetisi menawarkan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat terutama produk keuangan yang menyatu dengan perkembangan alat-alat komunikasi digital.
Hal itu yang mendorong PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mengusung produk-produk layanan terbarunya di pameran Indonesia Banking Expo (IBEX) 2017 di mana seluruh produk telah menanamkan teknologi digital terbaru yang lebih lebih cepat, praktis, dan aman.
Perseroan menguji coba produk BNI Mobile Payment, aplikasi BNI BISA, BNI Layanan Digital, hingga bank guarantee online. "Hanya menggunakan satu aplikasi, hingga kemudahan mendapatkan jaminan bank tanpa harus berlama-lama bertemu dengan customer service," kata Corporate Secretary BNI, Ryan Kiryanto di Jakarta, Kamis (21/9).
bud/fdl/E-10
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Muhamad Umar Fadloli
Tag Terkait:
Berita Trending
Berita Terkini
- Ketegangan Politik di Korsel Makin Mengkhawatirkaan, Penyidik Ajukan Surat Perintah Penangkapan untuk Yoon Suk Yeol
- Gorontalo Utara Lakukan Pengendalian PMK pada Ternak Sapi
- Penyeberangan Merak-Bakauheni Besok Relatif Aman
- Sebanyak 700 Rumah Warga di Indragiri Hilir Dilanda Banjir
- Pertumbuhan Kapitalisasi Pasar Modal Tahun Ini Kehilangan Daya Pacu