Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 30 Des 2024, 21:10 WIB

Pertumbuhan Kapitalisasi Pasar Modal Tahun Ini Kehilangan Daya Pacu

Seorang pekerja melihat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (28/6/2024).

Foto: ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso

JAKARTA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan kapitalisasi pasar modal atau market cap senilai 12.264 triliun rupiah per 27 Desember 2024 atau tumbuh 4,27 persen secara tahunan (yoy). Angka pertumbuhan tersebut lebih rendah dibandingkan capaian pada 28 Desember 2023 sebesar 23,82 persen dan pada 2022 sebesar 15,1 persen.

Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) pasar modal Indonesia tercatat senilai 12,85 triliun rupiah pada 2024, atau meningkat 19,6 persen (yoy) dibandingkan pada 2023 senilai 10,75 triliun rupiah. “Rata- rata transaksi kita tumbuh hampir 20 persen ke 12,85 triliun rupiah per hari. Surat utang kita transaksi per harinya 1,04 triliun rupiah. Non saham kita sudah 4,38 triliun rupiah, di dalam non saham ini ada Single Stock Futures (SSF) yang kita launching pada November 2024 transaksi sudah 1,1 miliar rupiah,” ujar Direktur Utama BEI Iman Rachman dalam Konferensi Pers Peresmian Penutupan Perdagangan BEI di Jakarta, Senin (30/12).

Sementara itu, RNTH untuk Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS) di Sistem Penyelenggara Pasar Alternatif (SPPA) tercatat senilai 1,04 triliun rupiah pada 2024, atau meningkat 51,9 persen (yoy) dibandingkan senilai 686 miliar rupiah pada 2023.

Kemudian, total nilai transaksi non saham (rights, warrant, Sructured Warrant (SW), SSF, Kontrak Investasi Kolektif (KIK) dan derivatif) tercatat senilai 4,38 triliun rupiah per 27 Desember 2024. Untuk produk derivatif baru yaitu Bursa Karbon tercatat total transaksi karbon senilai 19,73 miliar rupiah per 27 Desember 2024.

Sampai 27 Desember 2024, investor pasar modal Indonesia tercatat mencapai sebanyak 14,8 juta investor, dengan investor saham tercatat sebanyak 6,4 juta investor. Terkait pencatatan saham baru atau aksi Initial Public Offering (IPO), sebanyak 41 perusahaan telah mencatatkan saham perdana di BEI dengan dana terhimpun mencapai senilai 14,35 triliun rupiah, dengan pipeline (antrean) masih terdapat sebanyak 41 perusahaan. Dengan demikian, saat ini total perusahaan tercatat di pasar modal Indonesia tercatat sebanyak 943 perusahaan.

Jumlah Investor

Sementara itu, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat total investor pasar modal Indonesia mencapai sebanyak 14,84 juta Single Investor Identification (SID) per 27 Desember 2024, atau meningkat dibandingkan sebanyak 12,16 juta SID pada akhir 2023. Khusus untuk investor saham, terdapat peningkatan sebanyak 1 juta SID dibandingkan akhir 2023 menjadi sebanyak 6,37 juta SID pada akhir 2024.

“Dari sisi partisipasi investor, rata-rata investor yang aktif bertransaksi per 24 Desember 2024 mencapai 147 ribu per hari,” ujar Direktur Utama KSEI Samsul Hidayat dalam Konferensi Pers Peresmian Penutupan Perdagangan BEI di Jakarta, Senin (30/12).

Dari sebanyak 14,83 juta investor, sebesar 99,73 persen merupakan investor lokal dan sebesar 0,27 persen merupakan investor asing yang sebagian besar merupakan investor institusi. Meskipun jumlah investor asing terpantau sedikit, Samsul menjelaskan kepemilikan aset investor asing di pasar modal Indonesia relatif besar yaitu sebesar 42,49 persen. Sementara itu, kepemilikan aset investor lokal tercatat sebesar 57,51 persen.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.