Presiden Prabowo Berkomitmen Sempurnakan Program MBG Agar Jangkau Seluruh Indonesia
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco usai menghadiri Rapat Paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/1).
Foto: ANTARA/Melalusa Susthira KJAKARTA - Presiden Prabowo Subianto memberikan penilaian baik atas pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) yang telah berjalan.
Hal itu diperolehnya seusai meninjau pelaksanaan MBG di SD Negeri 05 Jati dan TK Negeri 02, serta Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi di kawasan Jakarta Timur, Senin (3/2).
“Menurut penilaian yang ada, sebagian besar sudah berjalan dengan baik,” kata Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/2).
Dasco mengatakan Presiden Prabowo akan meneruskan hasil evaluasi dari kunjungannya ke lokasi pelaksanaan program MBG itu kepada Badan Gizi Nasional (BGN) untuk ditindaklanjuti. “Presiden kemarin sudah meninjau dan sudah melakukan pembicaraan, tentunya evaluasi-evaluasi itu akan dilakukan dan nanti akan disampaikan ke Badan Gizi,” katanya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto berkomitmen untuk terus menyempurnakan program makan bergizi gratis (MBG) agar dapat menjangkau seluruh anak di Indonesia.
Hal ini disampaikan Presiden Prabowo saat melakukan koordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) dan meninjau langsung pelaksanaan program MBG di dua sekolah di Jakarta Timur, Senin (3/2). “Saya tadi sudah lihat di Jakarta Timur, sudah saya lihat dua sekolah dan saya sudah lihat dapurnya. Ya, saya ucapkan terima kasih ke BGN yang sudah berhasil,” ujar Presiden Prabowo.
Pada kesempatan itu, Presiden mengakui bahwa masih ada beberapa kendala teknis dalam program MBG, terutama dalam proses lelang pengadaan yang belum sepenuhnya tuntas.
Namun, Kepala Negara menyebut bahwa program ini baru berjalan satu bulan dan merupakan proyek berskala besar yang membutuhkan kerja keras semua pihak.
Rekruitmen Mitra
Terpisah, Guru Besar Administrasi Publik Universitas Airlangga (Unair), Antun Mardiyanta, mengusulkan agar program MBG memberdayakan kantin sekolah. Menurutnya, keberadaan program menimbulkan keluhan kantin-kantin sekolah yang merasa rugi akibat kebijakan tersebut.
“Tingkat partisipasi siswa dalam program MBG mengalami peningkatan yang signifikan. Namun, di sisi lain, kebijakan ini juga berdampak pada keberadaan kantin-kantin sekolah,” ujar Antun, kemarin.
Dia menjelaskan, salah satu cara mengatasi hal tersebut adalah dengan mengikutsertakan dan memberdayakan pengelola kantin sebagai mitra penyedia program ini. Menurutnya, transparansi dan akuntabilitas proses rekrutmen mitra akan menjadi pembelajaran yg sehat untuk semua.
Antun melanjutkan, pengawasan implementasi kebijakan ini harus berbasis risiko agar mampu menjamin semua hasil dapat tercapai. Hal tersebut juga penting untuk mencegah berbagai resiko, salah satunya keracunan.
“Pemerintah bisa mendayagunakan seluruh aparat pengawasan yang relevan untuk menjamin program strategis ini efektif,” katanya.
Dia mengungkapkan, kebijakan MBG merupakan langkah berani yang pemerintah ambil untuk mengatasi masalah gizi buruk di Indonesia. Menurutnya, keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada kebijakan yang baik, tetapi juga pelaksanaan yang efektif dan partisipasi aktif dari berbagai pihak.
“Jika implementasinya terkelola dengan baik, akan memberi kesempatan kepada berbagai mitra lokal, mendayagunakan sumber-sumber lokal, dengan pendampingan dan pengawasan yang efektif akan memiliki dampak luar biasa,” terangnya.
Dia menyarankan, strategi implementasi MBG hendaknya adaptif terhadap kondisi-kondisi lokal yang berbeda-beda. Walaupun standar gizi dan teknis lainnya tetap harus dipastikan terjaga dan terkontrol dengan baik.
Berita Trending
- 1 Presiden Prabowo Meminta TNI dan Polri Hindarkan Indonesia jadi Negara yang Gagal
- 2 Rilis Poster Baru, Film Horor Pabrik Gula Akan Tayang Lebaran 2025
- 3 Tayang 6 Februari 2025, Film Petaka Gunung Gede Angkat Kisah Nyata yang Sempat Viral
- 4 Utusan Presiden Bidang Iklim dan Energi Sebut JETP Program Gagal
- 5 Meksiko, Kanada, dan Tiongkok Siapkan Tindakan Balasan ke AS