Porang yang Tengah Naik Daun
Umbi porang saat ini menjadi komoditas primadona ekspor karena harganya yang tinggi. Dengan perawatan yang mudah, beberapa daerah kini tengah mengembangkannya.
Harga tinggi membuat tanaman porang (Amorphophallus muelleri Blume) saat ini banyak dibudidayakan. Tanaman yang masih kerabat dengan suweg dan iles-iles itu banyak diekspor terutama Jepang dan Tiongkok sebagai bahan makanan, kosmetik, maupun suplemen.
Ciri-ciri porang memiliki batang berkulit halus serta bercorak belang hijau atau putih. Daunnya hijau dengan ukuran lebar, bercabang-cabang, berujung runcing. Bunganya lebih mirip cabai berwarna merah sedikit oranye.
Tidak seperti suweg, permukaan umbi porang tidak berbintil. Setelah dikupas, bagian dalam porang terlihat berwarna krem hingga jingga dengan serat-serat halus, sedangkan iles-iles berwarna putih dan keruh.
Karena beragam manfaat, porang kini diolah menjadi banyak produk siap konsumsi seperti mi atau ramen, sabun, minuman, suplemen, dan campuran makanan lainnya. Tingginya permintaan porang dari pasar luar negeri membuat harganya di tingkat petani saat ini antara 5.000-10.000 rupiah perkilo.
Data Kementerian Pertanian (Kementan) pada 2020 menyebutkan total ekspor porang ke beberapa negara telah mencapai 32.000 ton, dengan nilai 1,42 triliun rupiah, ataupeningkatan sebesar 160 persen dibandingkan 2019.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya