Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Inovasi Keberlanjutan

“Rain Garden System", Solusi Keberlanjutan Lingkungan dan Ekonomi Sirkular

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Hafiizh Prasetia, saat ini telah mengembangkan konsep sistem Rain Garden untuk mendukung keberlanjutan lingkungan dan menerapkan prinsip-prinsip ekonomi sirkular.

Peneliti dari Kelompok Riset Kimia Analitik, Pusat Riset Kimia Maju - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Hafiizh Prasetia, saat ini telah mengembangkan konsep sistem Rain Garden untuk mendukung keberlanjutan lingkungan dan menerapkan prinsip-prinsip ekonomi sirkular.

Sistem Rain Garden adalah sebuah hamparan alami seperti sebuah taman, yang terdiri dari kombinasi tanah, serasah daun, dan tanaman. Rain garden disebut juga sebagai daerah bioretensi, didesain untuk menampung sementara air hujan, melakukan penyaringan, dan membantu proses infiltrasi dan evaporasi.

Penelitian ini berangkat dari masalah pencemaran lingkungan, yang diakibatkan masuknya bahan pencemar atau polutan, dapat berupa gas maupun bahan-bahan terlarut dan partikulat.

"Pencemaran air dapat melalui atmosfer, tanah, limpasan (run off), ataupun limbah domestik dan industri," ungkap Hafiizh, pada webinar ORNAMAT ke-33, pada Agustus tahun lalu seperti dilansir laman brin.go.id.

Pada penelitian ini, pertama, Hafiizh dan tim mengembangkan konsep sistem Rain Garden aliran bawah permukaan horizontal. Bagaimana potensi tanaman purun tikus untuk mengatasi pencemaran logam berat besi (Fe) dan mangan (Mn) pada limpasan air hujan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top