![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
Pontianak Dampingi Perajin Tanjak untuk Tingkatkan Kualitas
Penjabat Wali Kota Pontianak saat meninjau pelatihan membuat tanjak, Rabu (12/2).
Foto: ANTARA/DediPONTIANAK - Pemerintah Kota Pontianak, Kalimantan Barat berkomitmen memfasilitasi pengembangan produk kreatif tanjak -- penutup kepala khas Melayu terbuat dari kain -- di Kampung Tanjak agar menghasilkan produk berkualitas.
"Pemkot Pontianak berkomitmen mendampingi perajin tanjak agar meningkatkan kualitas. Komitmen itu seperti dukungan berupa pelatihan keterampilan masyarakat atau perajin. Pelatihan menjadi langkah awal untuk menciptakan produk berkualitas," ujar Penjabat Wali Kota Pontianak Edi Suryanto saat berkunjung ke Kampung Tanjak yang terletak di Siantan, Rabu.
Ia menyoroti pentingnya kreativitas dan kualitas dalam menciptakan produk. Menurutnya beberapa produk lokal seperti tanjak dan kain sampin atau songket sebagai contoh hasil karya yang memiliki potensi besar.
"Kualitas dan kreativitas produk dari Kampung Tanjak milik Pak Suherman ini sangat luar biasa. Kita harus memastikan orang luar Pontianak juga tahu bahwa produk kita bagus," katanya.
Guna memperluas pasar, Edi mengusulkan agar produk-produk lokal dipamerkan di tempat strategis seperti bandara, hotel dan lokasi lainnya. Meskipun era digital sudah berkembang, dipajang fisik tetap penting.
“Kami dari Pemerintah Kota Pontianak akan memikirkan cara terbaik untuk menampilkan produk-produk ini," jelasnya.
Terkait pemasaran ke mancanegara, Edi menyampaikan bahwa Pemkot Pontianak siap memfasilitasi produk-produk lokal untuk menembus pasar luar negeri.
Salah satu langkah yang dipertimbangkan adalah mengikuti agenda pameran di negara tetangga seperti Malaysia.
"Kami akan mendampingi masyarakat, termasuk dalam urusan administrasi ekspor, agar produk mereka bisa diterima di pasar internasional," imbuhnya.
Suherman, perajin tanjak dan kain sampin dengan label produk "Kampung Tanjak" menuturkan kegiatan pelatihan ini selain memberikan bekal keterampilan kepada peserta, juga sebagai upaya melestarikan budaya Melayu.
“Sekaligus untuk membantu meningkatkan pendapatan masyarakat,” imbuhnya.
Melalui pelatihan pembuatan tanjak dan kain sampin yang telah berlangsung sejak 2020, Suherman berharap budaya Melayu dapat terus dikenal dan diapresiasi, baik di dalam maupun luar negeri.
“Ini adalah bentuk dedikasi saya terhadap budaya Melayu,” ungkapnya. Ant
Berita Trending
- 1 PLN UP3 Kotamobagu Tanam Ratusan Pohon untuk Kelestarian Lingkungan
- 2 Masih Jadi Misteri Besar, Kementerian Kebudayaan Dorong Riset Situs Gunung Padang di Cianjur
- 3 Belinda Bencic Raih Gelar Pertama
- 4 Ada Efisiensi Anggaran, BKPM Tetap Lakukan Promosi Investasi di IKN
- 5 Regulasi Pasti, Investasi Bersemi! Apindo Desak Langkah Konkret Pemerintah
Berita Terkini
-
Dony Tri: Indonesia Harus Jaga Fokus Sejak Menit Pertama Lawan Iran
-
Manchester City Kalah Lagi, John Stones Ungkap Hal ini
-
Krisis atau Alasan? Bapanas Salahkan Faktor Eksternal atas Kenaikan Harga Daging Kerbau
-
Ini Prakiraan Cuaca Wilayah DKI Jakarta Hingga Malam Hari
-
Ini Menu yang Disarankan Siswa untuk Makan Bergizi Gratis