Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Rabu, 19 Mar 2025, 02:31 WIB

Pekerja Migran Tuntut Dipulangkannya Duterte

Rodrigo Duterte

Foto: AFP/JAM STA ROSA

HONG KONG – Puluhan pekerja migran Filipina di Hong Kong pada awal pekan ini berkumpul untuk memberikan dukungan terhadap mantan Presiden Rodrigo Duterte yang saat ini ditahan di Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) di Den Haag, Belanda.

Mereka terlihat menundukkan kepala dan memanjatkan doa untuk Duterte yang kini sedang menghadapi tuntutan di ICC atas kejahatan terhadap kemanusiaan atas kampanye perangnya melawan narkoba.

“Tolong sentuhlah hati Presiden Marcos dan para hakim ICC,” kata salah satu dari mereka pada Minggu (16/3) sore, merujuk pada pemimpin Filipina saat ini, Ferdinand Marcos Jr. “Apapun yang (Duterte) perlu pertanggungjawabannya, kami tidak melupakan para korban, tetapi bawalah dia pulang,” imbuh dia.

Jaksa ICC menduga bahwa ada puluhan ribu pembunuhan potensial dilakukan sebagai bagian dari serangan meluas dan sistematis terhadap warga sipil selama kampanye Duterte selama bertahun-tahun melawan pengguna dan pengedar narkoba.

Para pendukungnya terutama para pekerja migran, tidak serta-merta membela rekam jejaknya. Namun, mereka keberatan dengan cara dia diterbangkan paksa ke Den Haag pada hari yang sama dengan penangkapannya dengan beberapa pihak meyakini bahwa ekstradisinya terkait erat dengan pertikaian spektakuler antara dinasti Duterte dan keluarga penguasa Marcos.

Mantan presiden Filipina itu memang populer di kalangan pekerja migran, apalagi selama masa jabatannya, Duterte menggandakan masa berlaku paspor menjadi 10 tahun dan membentuk Departemen Pekerja Migran untuk menyederhanakan tugas birokrasi.

“Mantan presiden itu membingkai kampanye berdarahnya melawan pengedar narkoba sebagai ‘hadiah’ bagi para pekerja di luar negeri yang khawatir tentang keselamatan orang-orang yang mereka cintai di rumah,” komentar Jean Franco, ilmuwan politik di Universitas Filipina Diliman. AFP/I-1

Redaktur: Ilham Sudrajat

Penulis: AFP

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.