Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Petenis Unggulan Bertumbangan

Foto : WILLIAM WEST / AFP

Kembalikan Bola I Caroline Garcia dari Prancis melakukan pukulan pengembalian ke arah petenis Polandia Magda Linette selama pertandingan tunggal putri mereka pada hari kedelapan turnamen tenis Australia Terbuka di Melbourne, Senin (23/1).

A   A   A   Pengaturan Font

MELBOURNE - Caroline Garcia menjadi unggulan 10 besar terbaru yang tumbang di Australia Open dari Magda Linette, Senin (23/1). Aryna Sabalenka melaju ke perempat final. Ini Grand Slam pertama sejak era terbuka yang dimulai 1968, dua unggulan teratas di bagian putra dan putri tersingkir sebelum delapan besar.

Ada serangkaian hasil mengejutkan di Melbourne Park. Pole Linette yang tidak diunggulkan menang 7-6 (7/3), 6-4 atas unggulan keempat asal Prancis, Garcia. Peringkat ke-45 dunia, Linette, selanjutnya akan menghadapi Karolina Pliskova setelah mantan petenis nomor satu dunia itu mengalahkan pemain Tiongkok, Zhang Shuai 6-0, 6-4.

Linette mendapat banyak dukungan penggemar asal Polandia yang berpakaian merah-putih di Rod Laver Arena. Dia tampil hari berikut setelah rekan senegaranya dan unggulan teratas Iga Swiatek tersingkir. Linette, 30, hampir kalah, tapi berhasil mencapai perempat final Grand Slam perdananya dalam waktu 1 jam 57 menit.

"Saya benar-benar tidak percaya dan tidak tahu apa yang terjadi. Saya terdiam, sungguh, tidak tahu harus berkata apa," ujarnya. Sabalenka asal Belarusia tidak pernah benar-benar terlihat seperti akan mengikuti Swiatek, Garcia, dan unggulan lainnya di Grand Slam pertama tahun ini.

Bersama unggulan ketiga dari Amerika Serikat, Jessica Pegula, Sabalenka (unggulan kelima) sulit dikalahkan. Pegula dan Sabalenka diperkirakan berada di jalur mahkota Grand Slam untuk pertama kali. Sabalenka mengalahkan unggulan ke-12 Belinda Bencic 7-5, 6-2. Dia akan berhadapan dengan Donna Vekic di babak delapan besar. Vekic yang tidak diunggulkan mengalahkan Linda Fruhvirtova (17) dalam tiga set untuk melaju ke perempat final.

"Dalam seluruh hidup saya butuh sedikit waktu untuk memahami bahwa emosi negatif tidak akan membantu di lapangan," ujar Sabalenka. "Saya harus tetap kuat dan percaya apa pun yang terjadi. Kemudian melakukan semua yang bisa," sambungnya.

Balas Dendam

Di bagian putra Jiri Lehecka yang percaya diri memperingatkan Stephanos Tsitsipas karena bahwa dia ingin balas dendam di perempat final. Petenis Ceska berusia 21 tahun itu salah satu paket kejutan. Dia melaju ke babak delapan besar Grand Slam untuk pertama kalinya setelah tersingkir di babak pembukaan di keempat Grand Slam tahun lalu.

Petenis peringkat 71 dunia itu berencana memanfaatkan momennya untuk membalas kekalahan dari Tsitsipas, unggulan ketiga asal Yunani. Dalam terobosan terbesar Lehecka sebelum tampil di Melbourne Park, mencapai semifinal Februari tahun lalu di Rotterdam, sebelum dikalahkan Tsitsipas.

"Saya akan membalas dendam. Saya tahu dia akan mengingat bagaimana kami tahun lalu bermain di Rotterdam," ujarnya. Dia mengancam mengeluarkan seluruh kekuatan guna menekannya. "Tsitsipas pemain hebat, nomor empat dunia. Tapi saya tahu cara bermain melawan dia. Tentu saja, pertandingan tahun lalu, semifinal Rotterdam akan banyak membantu saya," tandasnya.

Pukulan keras Lehecka di baseline dan permainan net yang halus terbukti menentukan mampu menyingkirkan unggulan keenam, Felix Auger-Aliassime di putaran keempat. Lehecka mencatatkan kemenangan impresif 4-6, 6-3, 7-6 (7/2), 7- 6 (7/3). Itu kemenangan pertamanya menghadapi peringkat 10 besar dalam lima pertemuan. ben/AFP/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top