Petani Irak Berinovasi demi Selamatkan Produksi Beras Dalam Negeri
Tinggalkan Metode Tradisional l Seorang petani di Mishkhab, Provinsi Najaf, Irak, sedang mengatur alat penyiram di lahan pertaniannya pada awal Juli lalu. Setelah musim kemarau panjang dan semakin kecilnya curah hujan, para petani di Irak harus meninggalkan metode tanam padi tradisional dan menggunakan benih padi yang tangguh dan teknik modern yang mengkonsumsi lebih sedikit air untuk lahan persawahannya.
Tahun Baik Terakhir
Selain kekeringan, pihak berwenang menyalahkan bendungan di hulu yang dibangun oleh negara tetangga Irak, Iran dan Turki, yang menyebabkan penurunan drastis permukaan air di sungai Tigris dan Eufrat, yang telah mengairi Irak selama ribuan tahun.
Saat ini kelangkaan air telah memaksa banyak petani meninggalkan lahan mereka dan pihak berwenang telah secara drastis mengurangi aktivitas pertanian untuk menjamin kecukupan air minum bagi 43 juta penduduk Irak.
Pada tahun 2022, pihak berwenang membatasi lahan tanam padi hingga 1.000 hektare di Najaf dan provinsi selatan Diwaniyah, yang merupakan pusat penanaman padi amber (amber rice).
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya