Trump Masukkan Robert F Kennedy Jr dalam Tim Transisinya
Donald Trump (kanan) bersama Robert F Kennedy Jr.
Foto: Olivier TOURON/AFPWASHINGTON - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, secara resmi memasukkan Robert F Kennedy Jr dan mantan anggota parlemen Tulsi Gabbard dalam tim transisinya, menyusul dukungan mereka baru-baru ini terhadap pencalonan Trump.
"Seiring dengan meluasnya koalisi pendukung dan pemberi dukungan bagi Calon Presiden Trump yang melampaui garis partai, kami bangga Robert F Kennedy Jr dan Tulsi Gabbard telah ditambahkan ke dalam tim transisi Trump/Vance," kata juru bicara kampanye Trump, Brian Hughes, dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh beberapa media AS.
"Kami berharap suara-suara mereka yang kuat dapat bergabung dalam tim saat kami berupaya memulihkan kejayaan Amerika Serikat," tambah pernyataan tersebut. Seperti dikutip dari Antara, Kennedy dan Gabbard yang sebelumnya calon kandidat dari Partai Demokrat, baru-baru ini menyatakan dukungannya untuk Trump. Kennedy mengumumkan minggu lalu bahwa ia mengakhiri kampanye jangka panjangnya untuk pemilihan presiden 2024, dengan menjanjikan dukungannya kepada calon dari Partai Republik, Donald Trump.
Sikat Tegas
Kennedy menyampaikan sikap dengan tegas menyatakan mendukung Trump. "Saya mendukung Donald Trump," kata Kennedy dalam pidato kepada rakyat dari Phoenix, Arizona, di wilayah Barat Daya AS. "Saya tidak lagi percaya bahwa saya memiliki jalan yang realistis menuju kemenangan pemilu dalam menghadapi penyensoran dan kontrol media yang kejam dan sistematis ini," katanya.
Sebelumnya, Kennedy membahas potensi peran yang mungkin dalam pemerintahan dengan calon dari Partai Republik Donald Trump, lapor The Washington Post. Kennedy membahas kemungkinan mengambil posisi dalam potensi kedua pemerintahan Trump, serta kemungkinan mendukung mantan presiden tersebut.
Peran Kennedy dalam pemerintahan Trump akan berfokus pada isu kesehatan dan medis, kata laporan itu. Namun, pembicaraan antara Kennedy dan Trump tidak berakhir dengan kesepakatan, mengingat adanya keprihatinan tentang menjanjikan peran dalam pemerintahan sebagai imbalan atas dukungan.
Pekan lalu, Kennedy dan Trump juga membahas persatuan nasional, setelah upaya pembunuhan terhadap Trump, tetapi kampanye Kennedy mengatakan dia tidak berniat keluar dari pemilihan presiden 2024.
Upaya pembunuhan tersebut mendorong Trump untuk meminta pemerintahan Biden memberikan perlindungan Dinas Rahasia AS kepada Kennedy, yang sebelumnya telah ditolak oleh mereka. Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Alejandro Mayorkas, kemudian mengatakan bahwa Presiden AS, Joe Biden, memberi arahan agar Dinas Rahasia melindungi Kennedy.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Keluarga Sido Muncul Kembangkan Lahan 51 Hektare di Semarang Timur
- 3 Kejati NTB Tangkap Mantan Pejabat Bank Syariah di Semarang
- 4 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 5 Pemerintah Diminta Optimalkan Koperasi untuk Layani Pembiayaan Usaha ke Masyarkat
Berita Terkini
- Meningkat, KCIC Sebut 100 Ribu Tiket Whoosh Terjual Untuk Momen Natal dan Tahun Baru
- Terus Meluas, Otoritas Victoria Keluarkan Perintah Evakuasi Akibat Kebakaran Semak
- Wamenhub Minta KCIC Siapkan Pengoperasian Stasiun Kereta Cepat Karawang
- Kesadaran Deteksi Dini Kanker Payudara Perlu Ditingkatkan
- Vietnam Amankan Puncak Klasemen Grup B Usai Gasak Myanmar dengan Skor Telak 5-0