Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Petani Irak Berinovasi demi Selamatkan Produksi Beras Dalam Negeri

Foto : AFP/Qassem al-KAABI

Tinggalkan Metode Tradisional l Seorang petani di Mishkhab, Provinsi Najaf, Irak, sedang mengatur alat penyiram di lahan pertaniannya pada awal Juli lalu. Setelah musim kemarau panjang dan semakin kecilnya curah hujan, para petani di Irak harus meninggalkan metode tanam padi tradisional dan menggunakan benih padi yang tangguh dan teknik modern yang mengkonsumsi lebih sedikit air untuk lahan persawahannya.

A   A   A   Pengaturan Font

Tugas para ahli itu meliputi memadukan benih padi yang unggul dengan sistem irigasi modern untuk menggantikan metode banjir di negara yang kerap dilanda kelangkaan air, gelombang panas, dan menyusutnya sungai itu.

Di bawah terik matahari Irak, dengan suhu yang melonjak hingga 50 derajat Celsius, Joufi berjalan dengan susah payah melintasi ladang berlumpur, berhenti sejenak untuk merawat alat penyiram yang tidak berfungsi di lahan seluas satu hektare.

Tanaman padi Irak biasanya membutuhkan antara 10 hingga 12 miliar meter kubik air selama masa tanam lima bulan. Namun, para ahli mengatakan metode baru yang menggunakan alat penyiram dan irigasi tetes menggunakan air 70 persen lebih sedikit dibandingkan praktik banjir tradisional, ketika para pekerja harus memastikan lahan benar-benar tertutup air.

Saat ini, kata Joufi, hanya dibutuhkan satu orang saja untuk menyalakan alat penyiram dan air dapat menjangkau seluruh lahan.

Pakar dari Kementerian Pertanian Irak mengatakan bahwa selama tahun-tahun kekeringan, luas lahan yang ditanami padi menyusut dari lebih dari 30.000 hektare menjadi hanya 5.000 hektare.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top