Permintaan Oksigen Medis di India Meningkat 7 Kali Lipat
Kapal tanker Linde yang membawa oksigen cair, tiba di Bandara Internasional Netaji Subhas Chandra Bose (NSCBIA) di Kolkata, India, pada Minggu (2/5) lalu
Foto: VoA/REUTERS/Rupak De ChowdhuriNEW DELHI - Infeksi di India mencatat rekor harian suram lagi pada Kamis (6/5), sementara permintaan oksigen medis melonjak tujuh kali lipat dan pemerintah membantah laporan mengenai kelambanannya mendistribusikan pasokan penyelamat jiwa itu dari luar negeri.
Jumlah kasus baru terkukuhkan melewati 400 ribu untuk kedua kalinya sejak lonjakan besar dimulai bulan lalu. Angka 412.262 kasus itu mendorong hitungan total di India melampaui 21 juta.
Kementerian Kesehatan juga melaporkan 3.980 kematian dalam 24 jam terakhir, membuat totalnya menjadi 230.168. Para pakar meyakini kedua angka tersebut kurang dari jumlah yang sesungguhnya.
"Sebelas pasien Covid-19 meninggal karena tekanan di saluran oksigen turun mendadak di sebuah rumah sakit pemerintah di Kota Chengalpet di India Selatan pada Rabu (5/5) malam, kemungkinan karena kerusakan katup," demikian dilaporkan surat kabar The Times of India.
Pihak berwenang di rumah sakit itu menyatakan mereka telah memperbaiki saluran itu pekan lalu, tetapi konsumsi oksigen telah berlipat dua sejak itu, kata harian tersebut.
Permintaan oksigen untuk rumah sakit telah meningkat tujuh kali lipat dibandingkan dengan bulan lalu, kata seorang pejabat pemerintah, sementara India bergegas mendirikan fasilitas-fasilitas besar penghasil oksigen dan mengirim tanker kriogenik, tabung-tabung oksigen dan oksigen cair.
"India membuat jembatan laut pada Selasa (4/5) untuk mengangkut tanker oksigen dari Bahrain dan Kuwait di Teluk Persia," kata para pejabat India.
Sebagian besar rumah sakit di India tidak diperlengkapi dengan fasilitas independen yang menghasilkan oksigen langsung untuk pasien. Akibatnya, rumah sakit biasanya bergantung pada oksigen cair, yang dapat disimpan di dalam tabung dan dikirim dalam tanker kriogenik (bersuhu sangat rendah). Tetapi di tengah lonjakan yang terjadi, pasokan di tempat-tempat yang paling parah terpukul seperti New Delhi, sangat menipis.
Menteri Kesehatan Harsh Vardhan mengatakan India memiliki cukup banyak oksigen cair tetapi menghadapi kendala kapasitas dalam pengirimannya. Sebagian besar oksigen diproduksi di bagian timur India, sementara permintaan meningkat di bagian utara dan barat.
K Vijay Raghvan, penasihat ilmiah utama pemerintah, menyatakan, fase pandemi ini merupakan waktu yang sangat kritis bagi negara.
Sementara itu AS, Inggris dan Jerman serta beberapa negara lain bergegas mengirimkan obat, tes diagnostik cepat dan oksigen, serta bahan-bahan yang diperlukan untuk meningkatkan produksi domestik vaksin Covid-19 guna meredakan tekanan terhadap infrastruktur kesehatan India yang rapuh. VoA/I-1
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 3 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 4 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 5 Meluas, KPK Geledah Kantor OJK terkait Penyidikan Dugaan Korupsi CSR BI
Berita Terkini
- Pemerintah Kukuhkan JK Sebagai Ketum, Sekjen PMI Versi Agung Laksono Tolak Surat Jawaban Kemenkum
- Hati Hati, Ada Puluhan Titik Rawan Bencana dan Kecelakaan di Jateng
- Malam Tahun Baru, Ada Pemutaran Film di Museum Bahari
- Kaum Ibu Punya Peran Penting Tangani Stunting
- Trump Tunjuk Produser 'The Apprentice', Mark Burnett, sebagai Utusan Khusus untuk Inggris