Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sarana Kesehatan I Perlu Pengkajian Jumlah Anggaran

Perlu Rumah Sakit Khusus "Stunting"

Foto : ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

Arsip Foto - Petugas mengukur tinggi badan balita sebagai salah satu upaya dalam mencegah stunting atau tengkes di Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (31/1/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

Pemprov bersinergi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam upaya untuk menekan angka stunting Jakarta.

JAKARTA - Jakarta memerlukanrumah sakit khusus untuk menangani stuntingkarena kasus tersebut masih banyak di Ibu Kota. "Hingga kini tercatat sebanyak 40.000 anak masuk dalam kategori gangguanpertumbuhan akibat kurangnya asupan gizi," kata anggota Komisi E DPRD JakartaMerry Hotma di Jakarta, Minggu (15/10).

Karena itu, dia minta Dinas Kesehatan (Dinkes) Jakarta mengkaji anggaran untuk membangunan rumah sakit (RS) khusus stunting agar persoalan tersebut segera teratasi. Merry menuturkan keberadaan rumah sakit khusus stunting diperlukan untuk merealisasikan salah satu program prioritas Raperda APBD Tahun Anggaran 2024 berupa percepatan penurunan stunting.

"Kami minta dibuatkan kajian anggaran untuk pembangunan RSUD khusus. Soalnya ini harus segera untuk menangani stunting dan gizi buruk," ujarnya. Sedangkan anggota Komisi E lainnya, Stephanie Oktavia, minta Pangan Keperluan Medis Khusus (PKMK) diberikan secara berkelanjutan. Ini sesuai dengan pedoman yang telah diberikan KementerianKesehatan.

Dia mempertanyakan apakah PKMK ini memang pemberian makan tambahan (PMT) atau memang diberikan terus sampai gizinya membaik? RSUD harus serius menangani stunting. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Jakarta, Ani Ruspitawati, menyatakan, siap menyalurkan PMT secara berkelanjutan dengan anggaran 46 miliar untuk tahun 2024.


Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top