Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 10 Feb 2025, 00:00 WIB

Perang Dagang, RI Berisiko Dibanjiri Produk Tiongkok

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Esther Sri Astuti memperingatkan kebijakan tarif tinggi yang dibuat Presiden AS, Donald Trump bakal berpengaruh ke Indonesia.

Foto: istimewa

JAKARTA -Perang dagang antara dua kekuatan ekonomi besar dunia, Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok, lambat laun akan berdampak ke Indonesia. Pasar domestik berisikio dibanjiri produk asal Tiongkok yang tengah mencari pasar baru di luar AS.

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Esther Sri Astuti memperingatkan kebijakan tarif tinggi yang dibuat Presiden AS, Donald Trump bakal berpengaruh ke Indonesia.

"Produk Tiongkok tidak bisa dijual ke AS, maka akan mencari pasar baru. Bisa jadi membanjiri pasar Indonesia," ucapnya kepada Koran Jakarta, Minggu (9/2).

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro (Undip) Semarang itu menjelaskan kebijakan tarif tinggi itu sebenarnya ditujukan kepada Tiongkok yang merupakan mitra dagang utama Indonesia. Namun, pada akhirnya bakal berdampak pada perekonomian Tiongkok.

"Jika ekonomi Tiongkok terganggu, maka kinerja perdagangan Indonesia dengan Negeri Tirai Bambu juga bakal terdampak," ujarnya.

Adapun Tiongkok merupakan mitra dagang utama Indonesia. Selain produk Tiongkok bakal membanjir RI, imbas lainnya adalah pelambatan ekomomi Negeri Panda. Kondisi itu bakal risiko pelambatan ekspor RI.

Senada, Peneliti Ekonomi Celios, Nailul Huda memperkirakan kebijakan tarif tinggi AS bisa berdampak terhadap ekspor Indonesia ke Negeri Paman Sam. AS merupakan salah satu negara tujuan ekspor utama produk Indonesia setelah Tiongkok.

Terkait laporan Dewan Ekonomi Nasional (DEN) soal tak adanya dampak perang dagang bagi RI, Huda menilai dampaknya secara tidak langsung bakal dirasakan.

"Kebijakan tarif tinggi bisa memperlemah permintaan barang Tiongkok ke AS. Dampaknya adalah permintaan produk Indonesia ke Tiongkok dimana sebagian besar adalah bahan baku atau komoditas, akan melemah," jelas Huda.

Diversifikasi Pasar

Selain itu, jika mengandalkan ekspor ke Tiongkok, surplus perdagangan akan melemah. Neraca perdagangan Indonesia berpotensi terancam defisit. "Maka penting bagi Indonesia membuka pangsa pasar baru. Timur Tengah, Afrika bagian selatan, hingga Amerika Selatan bisa menjadi pasar potensial bagi produk kita," ucap Huda.

Seperti diketahui, DEN menyampaikan laporan mengenai kajian dampak kebijakan Pemerintah Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden Donald Trump terhadap sejumlah sektor di Indonesia. Laporan DEN itu diterima Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuan yang berlangsung di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (6/1).

Anggota DEN, Septian Hario Seto dalam keterangannya mengatakandiskusi berfokus pada potensi dampak kebijakan pemerintahan Trump di berbagai sektor, khususnya perdagangan dan ekonomi. DEN, jelas Seto, telah mengkaji berbagai aspek kebijakan Trump yang berpotensi mempengaruhi Indonesia, termasuk kebijakan tarif perdagangan, kebijakan imigrasi, serta dampak positif dan negatifnya terhadap ekonomi nasional.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Prabowo memberikan arahan kepada DEN untuk menindaklanjuti analisisnya.

Turut hadir dalam kesempatan yang sama, anggota DEN lainnya, Chatib Basri yang menekankan ketidakpastian kebijakan masih terjadi di AS, mengingat belum semua posisi dalam kabinet pemerintahan Trump terisi.

“Karena ketidakpastian dari kebijakan itu masih terjadi di Amerika Serikat mengingat belum semua pos dari menterinya itu sudah terisi. Jadi ini akan memakan waktu sehingga dinamika itu pasti akan terjadi,” kata Chatib.

Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut, DEN katanya terus memantau perkembangan kebijakan pemerintahan Trump dan dampaknya terhadap Indonesia.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.