Per 21 Juni 2024, Investor Pasar Modal Capai 13 Juta
Pegawai melintas di depan layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/4/2023).
Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom.JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan jumlah investor pasar modal di Indonesia telah mencapai 13 juta Single Investor Identification (SID) sampai dengan 21 Juni 2024. Jumlah tersebut meningkat sekitar 800 ribu SID dibandingkan akhir tahun 2023 yang tercatat sebanyak 12,2 juta SID.
"Hal ini mencerminkan keyakinan investasi di pasar modal Indonesia masih cukup terjaga meski dihadapkan kepada situasi ekonomi global dan domestik yang dipenuhi dengan ketidakpastian," ujar Direktur Utama BEI Iman Rachman dalam Konferensi Pers setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2024 di Jakarta, Rabu (26/6).
Per Mei 2024, BEI mencatat komposisi kepemilikan investor institusi asing masih menguasai dengan persentase sebesar 43 persen di pasar modal Indonesia, diikuti investor institusi lokal sebesar 41 persen, dan investor ritel sebesar 15 persen.
Untuk komposisi Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH), investor institusi asing masih menguasai dengan jumlah RNTH sebesar Rp4,6 triliun, diikuti oleh investor ritel sebesar Rp4,0 triliun dan investor institusi lokal sebesar Rp3,5 triliun.
"Partisipasi investor ritel masih terjaga, dengan secara keseluruhan investor domestik masih menguasai, baik dari segi kepemilikan ataupun transaksi," ujar Iman.
Pihaknya meyakini bahwa berkat kerja sama dan dukungan dari seluruh stakeholser, kinerja pasar modal Indonesia akan terus terjaga ke depan.
"BEI terus menggali potensi- potensi baru dari sisi produk, supply maupun peningkatan jumlah investor. Ada hal yang tidak bisa kita lupakan bahwa bursa adalah penyelenggara perdagangan saham. Jadi, secara infrastruktur terus kita tingkatkan," ujar Iman.
Dalam RUPST 2024 kali ini, BEI menyepakati untuk menyisihkan dari laba bersih tahun buku 2023 yang senilai Rp151,69 miliar sebagai cadangan wajib.
"Sehingga total cadangan wajib yang terbentuk senilai Rp154,50 miliar atau 20 persen dari modal disetor perseroan per 31 Desember 2023 senilai Rp772,50 miliar," ujar Iman.
- Baca Juga: Harga Telur Naik Jelang Nataru
- Baca Juga: Lampaui Target, Ini Besaran Volume Produksi Garam RI pada 2024
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Keluarga Sido Muncul Kembangkan Lahan 51 Hektare di Semarang Timur
- 3 Kejati NTB Tangkap Mantan Pejabat Bank Syariah di Semarang
- 4 Pemerintah Diminta Optimalkan Koperasi untuk Layani Pembiayaan Usaha ke Masyarkat
- 5 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
Berita Terkini
- Status Pailit Sritex, Berikut Penjelasan BNI
- Arab Saudi: Habis Minyak Bumi, Terbitlah Lithium
- Misi Terbaru Tom Cruise: Sabotase Pasukan Jerman!
- AirNav Pastikan Kelancaran Navigasi Penerbangan Natal dan Tahun Baru 2024/2025
- Sambut Natal 2024, Bank Mandiri Bagikan 2.000 Paket Alat Sekolah hingga Kebutuhan Pokok di Seluruh Indonesia